Suara.com - Sebelumnya perkiraan penelitian mengungakapkan bahwa pembuat stonehenge merupakan orang Inggris pada zaman Neolitik Awal.
Sebuah penelitian genetik terbaru justru membuat ilmuwan tercengang karena pembuat Stonehenge bukanlah orang yang selama ini kita kira (leluhur Inggris).
Sekitar 6.000 tahun yang lalu, gerombolan petani dari pantai Aegean (sekarang Turki) melakukan perjalanan melintasi daratan Eropa.
Mereka tinggal di Mediterania untuk sementara waktu kemudian berjalan ke Inggris.
Di tempat itu mereka menginisiasi munculnya pertanian di pulau tersebut.
Dalam hitungan abad, mereka hampir sepenuhnya menggantikan populasi pemburu-pengumpul asli Inggris.
Berdasarkan penelitian, teori di atas adalah benar. Orang yang membangun Stonehenge mungkin saat ini akan disebut imigran Turki.
Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Nature: Ecology & Evolution pada hari Senin (15/04/2019).
Ilmuwan menganalisis DNA kuno dari puluhan orang yang tinggal di Inggris antara 8500 SM dan 2500 SM.
Baca Juga: Misteri Baru Tentang Lokasi Asal Batu Stonehenge
Enam di antaranya adalah pemburu-pengumpul (hunter-gatherers) Mesolithik yang berasal antara tahun 6.000 sampai 11.600 tahun lalu.
Pemburu-pengumpul merupakan istilah di zaman kuno ketika orang berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan liar serta belum mengenal pertanian.
Mereka juga meneliti DNA kuno dari 47 petani Neolitik yang berasal dari 4.500 hingga 6.000 tahun lalu.
Bukti genetik menunjukkan bahwa sebagian besar populasi pemburu-pengumpul di Inggris digantikan oleh populasi yang baru.
Mereka terganti dari petani yang membawa keturunan dari Pantai Aegean.
Hal itu diketahui karena susunan genetisnya lebih dekat dengan populasi saat ini di Spanyol dan Portugal.
Berita Terkait
-
Penelitian Baru Ungkap Rahasia di Balik Leher dan Kaki Panjang Jerapah
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Stop Main HP! 5 Cara Ampuh Jadikan Makan Bersama Momen Keluarga yang Berarti
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 15 November 2025, Klaim Bundle dan Emote Eksklusif Gratis
-
Youth Economic Summit 2025 : Perkembangan Transformasi Media Manfaatkan Kecanggihan Teknologi
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 November 2025, Gratis Icon 108+ dan Belasan Ribu Gems
-
Red Dead Redemption Hadir di Konsol Modern dan Mobile Mulai 2 Desember
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
-
5 HP Memori Besar Paling Murah November 2025 di Bawah Rp 2 Jutaan, Performa Ngebut Anti Ngelag!
-
5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
-
5 Tablet 11 Inci Paling Murah untuk Produktivitas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
5 Tablet Anak dengan Fitur Parental Control, Aman untuk Main Sekaligus Belajar
-
Oppo Perkenalkan Apex Guard: Standar Baru Kualitas Smartphone, Debut di Find X9 Series