Suara.com - Sedang menggelar ekspedisi di kutub, para ilmuwan belum lama ini temukan ratusan ribu virus baru di laut. Kabarnya, hal ini terjadi akibat perubahan iklim yang melanda seantero Bumi.
Total jumlah virus baru yang ditemukan para ilmuwan berjumlah 195.728 yang bersembunyi di lautan bebas. Sebelumnya, ilmuwan sempat menemukan 15.000 virus di lautan. Penemuan kali ini tentu menjadi yang terbaru dan mengejutkan.
Dilansir dari Quanta Magazine, total 195.728 ini belum pernah diketahui dan ditemukan sebelumnya. Penemuan ini jelas menjadi kesempatan besar para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam rangka memahami seisi planet.
Penemuan virus ini secara perlahan menjadi kesempatan para ilmuwan untuk mendeteksi evolusi dan potensi dari perubahan iklim yang mengancam.
Ekspedisi kutub ini dilakukan dengan menaiki kapal Tara. Sebuah kapal yang secara khusus bertugas dan digunakan untuk melakukan penelitian di lautan.
Kapal Tara ini sudah beroperasi selama lebih dari satu dekade untuk meneliti dan mengidentifikasi berbagai mikroba dan makhluk laut lainnya.
Virus pada dasarnya memang begitu kecil hingga sulit dilihat dan diperhatikan. Namun, keberadaan virus bagi para ilmuwan tentu memberikan arti yang besar.
Hasil penemuan 195.728 virus ini lalu dibagikan ke dalam lima zona ekologi yang berada di Arktik dan Antartika dengan kedalaman wilayah tropis yang sedang. Wilayah Arktik menjadi salah satu wilayah dengan jumlah virus yang paling banyak jenisnya.
Ke depannya, temuan ini akan sangat penting untuk penelitian yang dilakukan para ilmuwan. Hasilnya nanti dapat digunakan untuk mengkalkulasikan keseimbangan oksigen dan karbondioksida di atmosfer.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Virus Ebola di Kongo Naik Jadi 865 Jiwa
Pasalnya, organisme laut bahkan virus sekalipun memiliki peran penting dalam mendaur ulang oksigen. Hasilnya, semakin banyak kehidupan di bawah laut, maka semakin banyak CO2 yang berubah menjadi karbon organik dan biomassa.
Berita Terkait
-
Mengandung Racun Berbahaya, Inilah 7 Daftar Ikan Laut yang Tidak Aman Dikonsumsi
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
7 Daftar Ikan Laut yang Tidak Aman Dikonsumsi, Mengandung Racun Berbahaya
-
Laut Indonesia Darurat! Komunitas ORCA Serukan Kolaborasi Global Selamatkan Masa Depan Maritim
-
Permukaan Laut Naik Terus, Indonesia Akan Bangun Tanggul Raksasa 480 Km!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Dikonfirmasi, Tablet Oppo Pad 5 Siap Rilis Global pada 16 Oktober
-
Skor AnTuTu Snapdragon 8 Elite Gen 5 Terungkap, Tembus 4 Juta Poin
-
Film Pangku Dapat Penghargaan, Meme Fedi Nuril Pakai Eyeliner tapi Menang Beredar
-
58 Kode Redeem FF Terupdate 27 September: Klaim Diamond, Bundle, dan Skin Cobra
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terupdate September: Raih Pemain 109-113 dan 30.000 Gems
-
8 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Cuma Main HP sambil Rebahan Bisa Dapat Uang
-
Bocoran Video Ungkap Kamera 200MP di vivo V60e!
-
Xiaomi 17 Varian 1 TB Hadir pada Oktober, Harga Dibanderol Miring
-
Pelaku Industri ICT dan Digital Kompak Dukung Percepatan Digitalisasi Nasional Indonesia
-
Sony RX1R III Meluncur, Kamera Kompak Full-Frame 61MP Berteknologi AI dan Lensa ZEISS Sonnar