Suara.com - Peta beresolusi tinggi yang dimotori teknologi AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) ini dapat membantu badan dan organisasi bidang kesehatan untuk memberikan pendampingan bagi masyarakat yang membutuhkan. Facebook bekerja sama dengan pusat penelitian dan organisasi non-profit untuk memanfaatkan big data dan AI guna mengatasi permasalahan dan tantangan sosial, kesehatan, dan infrastruktur di Asia.
Facebook menerapkan kekuatan pemrosesan komputer, keterampilan olah data dan keahlian dalam AI untuk menciptakan peta populasi lokal yang diklaim paling detail dan akurat di dunia. Facebook juga bekerja sama dengan Center for International Earth Science Information Network dari Columbia University (CIESIN) untuk memastikan bahwa upaya ini menggunakan data administratif yang terkini dari seluruh negara yang terlibat.
Mengkombinasikan seluruh data yang tersedia di publik dengan kemampuan teknologi AI, Facebook mampu menciptakan peta populasi yang tiga kali lebih detail dibandingkan sumber lainnya. Peta kepadatan populasi beresolusi tinggi ini akan menunjukkan estimasi jumlah penduduk dalam jarak 30 meter, termasuk jumlah anak-anak di bawah usia lima tahun, dan jumlah perempuan pada usia produktif, serta informasi demografis lainnya.
"Peta kepadatan populasi Facebook dapat meningkatkan kinerja lembaga non-profit, termasuk kinerja peneliti mereka, dan bagaimana kebijakan dikembangkan. Membangun produk berupa data dari sumber data non-personal seperti gambar satelit dan data sensus, memungkinkan Facebook untuk memanfaatkan kemampuan komputasi dan olah datanya untuk seluruh dunia serta menjaga privasi mereka," ucap John Wagner, juru bicara untuk Facebook Indonesia melalui keterangan resminya.
Gambar resolusi tinggi dari satelit kini sudah digunakan hampir di seluruh dunia. Namun, sebelum proyek pemetaan Facebook dimulai, dibutuhkan waktu yang panjang bagi para relawan untuk menyisir jutaan gambar untuk mengidentifikasi kota atau desa kecil.
Tim Facebook menggunakan AI untuk mengatasi masalah tersebut, dan secara efisien melakukan pendataan secara detail. Sebagai contoh, untuk negara Indonesia, sistem pemindaian komputer menguji 725 juta gambar satuan untuk menentukan apakah di dalamnya terdapat gambar gedung.
Tim menemukan sekitar 28 juta gambar lokasi gedung atau bangunan hanya dalam beberapa hari.
"Sejak saya memulai karir bidang kemanusiaan di Peace Corps hingga beberapa minggu lalu saya berbicara dengan para ahli di World Health Assembly 2019 di Jenewa, kebutuhan yang utama saat ini adalah data populasi yang akurat," kata Alex Pompe, manajer penelitian di Facebook.
Menurutnya, peta ini menunjukkan kolaborasi yang kuat antara Facebook dengan institusi penelitian terkemuka seperti Columbia University, untuk menggabungkan data publik dan machine learning untuk mendukungan lebih banyak proyek kemanusiaan yang berbasis data di seluruh dunia.
Baca Juga: Astrolog Kesal Facebook Gunakan Nama Libra untuk Mata Uang Kripto
Memanfaatkan kemampuan machine learning, Facebook mulai mengembangkan peta kepadatan populasi sebagai alat untuk mendukung konektivitas di seluruh dunia. Tidak ada data akun Facebook yang digunakan dalam proyek ini
dan seluruh data satelit maupun sensus yang digunakan tidak mengandung data pribadi yang dapat teridentifikasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
6 Alternatif Spotify untuk Dengarkan Musik Gratis, Cek di Sini!
-
15 Kode Redeem Mobile Legends 29 September: Klaim Skin Trial, Emote Carnival, dan Magic Dust Gratis!
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini, 29 September: Berhadiah Bundle Naruto, Skin Senjata, dan Diamond Gratis!
-
10 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila, Langsung Pasang di Foto Profil
-
25 Kode Redeem FC Mobile 29 September: Berhadiah Pemain OVR 85+, Gems, dan Transfer Pack Eksklusif!
-
Sunday Runday, Debut Jersey OPPO Run 2025 dan OPPO Watch X2, Bikin Pelari Aman dari Cedera!
-
Cara Cepat Dapat Crimson Thorn di Grow a Garden dan Jadi Sultan!
-
Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Foto Estetik di Kafe yang Viral agar Natural
-
Apa Saja Update Seed Stages Grow a Garden? Ada 25 Reward Menanti
-
Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5, Layar Belakang ala Mi 11 Ultra