Suara.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berencana mengawasi media digital seperti YouTube, Netflix dan Facebook TV. Sebelum terealisasi, masyarakat terang-terangan menolak rencana tersebut. Menanggapi masalah ini, Koordinator Regional SAFEnet Damar Juniarto menyarankan, agar KPI terlebih dahulu membenahi diri dengan memperbaiki kinerja di dunia penyiaran nasional.
"Alih-alih mau repot mengurusi media digital, KPI disarankan untuk memperbaiki kinerjanya lebih dulu di ranah penyiaran, untuk berani menghadapi dan memberi sanksi tegas pada stasiun televisi dan radio yang melanggar P3SPS," kata Damar secara tertulis, Rabu (14/8/2019).
Menurut Damar, KPI seharusnya mengawasi konten yang ada di depan 'mata' mereka, yakni mengawasi konten yang disiarkan stasiun TV swasta dan radio yang kerap melanggar aturan.
Selain itu, ia menegaskan bahwa KPI sama sekali tidak punya hak sama sekali untuk mengawasi Netflix cs. Bahkan, kata Damar, KPI sudah salah arah karena tidak bisa membedakan antara ranah broadcast dan ranah broadband.
“Ranah broadcast berciri memancarkan siaran memakai frekuensi, sedang ranah broadband memakai bandwidth di internet. Di broadcast macamnya ada TV Satelit (free to air) dan TV berbayar, sedang di broadband berbeda, IPTV dan OTT Streaming. YouTube dan Facebook masuk dalam OTT streaming dan Netflix masuk kategori yang berbeda lagi, yaitu SVOD,” sambungnya.
Jika berkaca dari mandat dari UU No.32 Tahun 2002 tentang penyiaran KPI, fungsi KPI adalah lembaga independen negara untuk mengatur tentang penyiaran berbasis jaringan frekuensi.
“Kewenangan dan tugas kewajibannya menyangkut penyiaran, bukan hanya mengawasi isi siaran. Entah bagaimana belakangan KPI hanya mengurusi isi siaran dan tidak menjalankan kewajibannya menegakkan P3SPS dan sistem siaran jaringan,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Dara Nasution Minta KPI Fokus Benahi Konten di Media Konvensional
-
KPI Jadi Awasi YouTube dkk atau Tidak? Jawabannya 21 Agustus Nanti
-
Bikin Netizen Murka, Petisi Tolak Awasi Netflix dan Youtube Dikirim ke KPI
-
KPI Didemo karena Mau Awasi YouTube, Facebook dan Netflix
-
75 Ribu lebih Warganet Teken Petisi Tolak KPI Awasi YouTube hingga Netflix
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
6 HP Fast Charging 45 W Termurah Akhir 2025, Harga 1 Jutaan
-
7 Tablet RAM 16 GB Harga Rp1 Jutaan, Baterai Super Awet Spek Dewa
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa yang Cocok untuk Pelajar SMA
-
Cara Ikut Program Telkomsel Viu, Nonton Streaming Makin Seru
-
5 HP dengan Kamera Selfie Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Harga Rp1 Jutaan
-
Sharp Tancap Gas di Kelas Premium! AQUOS sense10 dan R10 Resmi Meluncur, Andalkan AI dan Layar IGZO
-
Game Dead Island 3 Sedang Digarap, Diprediksi Siap Rilis 2028
-
GoTo Hadirkan Bursa Kerja Mitra Gojek, Platform Digital Pembuka Peluang Karier Baru
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember 2025, Ada Emote dan Skin SG2 Gratis
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern