Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dara Nasution, meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) fokus membenahi konten di media konvensional daripada mengurusi media baru seperti YouTube, Facebook, dan Netflix.
Dara menyebut, masih banyak konten-konten tak berkualitas yang mengisi media konvensional di Indonesia. Penggagas petisi online tolak KPI awasi YouTube, Facebook, dan Netflix itu pun mengatakan, alasan dirinya dan banyak warganet beralih menyaksikan hiburan di media baru.
Salah satunya, lantaran media konvensional di Indonesia diisi oleh program yang tak berkualitas alias sampah.
"Masih banyak sekali PR (pekerjaan rumah) untuk menertibkan televisi konvensional kita. Sebagai anak muda, saya dan teman anak muda lainnya tentu berharap TV kita bisa kembali menjadi salah satu pilihan hiburan. Karena, kita selama ini lari ke hiburan Netflix ke hiburan YouTube karena memang enggak ada yang bisa ditonton di TV kita isinya sampah mohon maaf," kata Dara di Kantor KPI, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
Oleh karena itu, Dara mengaku heran, jika KPI berargumen wacana mengawasi YouTube, Facebook, dan Netflix untuk menjaga karakter bangsa. Sebab, berdasar penilainya masih banyak konten-konten di media konvensional seperti televisi yang diisi dengan konten-konten tak mendidik.
"Kita lihat pada hari ini, televisi kita dipenuhi dengan sinetron azab, acara joget-joget, talk show yang mengeksploitasi kesedihan dengan sensasional. Apakah itu sudah mewakili karakteristik bangsa? Saya kira, tidak," ungkapnya.
"Jadi, tidak jelas apa yang disebut KPI dengan menjaga karakter bangsa jika KPI sendiri belum mampu menjaga karakter bangsa di lembaga lembaga penyiaran konvensional," imbuhnya.
Selian itu, Dara menjelaskan bahwasanya media baru seperti YouTube Facebook dan Netflix, sebenarnya telah dilengkapi fitur parental controls dan content restrictions. Sehingga, sudah ada fitur yang mendukung untuk mengawasi agar konten dewasa tidak bisa diakses oleh anak-anak.
"Kami mendukung KPI untuk melakukan, edukasi kepada masyarakat agar lebih bijaksana dalam menggunakan fitur-fitur ini, dan KPI seharusnya fokus pada media konvensional yang tidak memiliki fitur ini," ujarnya.
Baca Juga: KPI Jadi Awasi YouTube dkk atau Tidak? Jawabannya 21 Agustus Nanti
Sebelumnya, Dara bersama perwakilan dari change.org dan Remotivi menyerahkan lebih dari 75 ribu petisi menolak KPI awasi YouTube, Facebook, dan Netflix. Petisi tersebut pun langsung diterima oleh Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi.
Terkait hal itu, Hadi berjanji akan segera membahas usulan tersebut bersama komisioner KPI. Selambatnya, kata Hadi, pihaknya akan segera memberikan keterangan resmi menyikapi usulan tersebut pada 21 Agustus mendatang.
"Kami mengapresiasi apa yang sudha dilakukan change.org dan kami akan segera membahas ini, karena kebetulan komisioner sedang tugas di daerah. Insyallah nanti kami akan memberikan pernyataan khusus pada 21 Agustus," kata Hadi.
Berita Terkait
-
KPI Jadi Awasi YouTube dkk atau Tidak? Jawabannya 21 Agustus Nanti
-
Bikin Netizen Murka, Petisi Tolak Awasi Netflix dan Youtube Dikirim ke KPI
-
KPI Didemo karena Mau Awasi YouTube, Facebook dan Netflix
-
75 Ribu lebih Warganet Teken Petisi Tolak KPI Awasi YouTube hingga Netflix
-
Kominfo: KPI Tak Berwenang Awasi Netflix dan YouTube
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
Terkini
-
Chatting Tanpa Internet dan Nomor HP, Aplikasi Ini Bisa Jadi Pengganti WhatsApp Saat Darurat
-
Tantang iPhone 17 Pro, Galaxy S26 Pro Siap Usung Chipset Anyar dan Desain Segar
-
47 Kode Redeem FF Terbaru 12 September: Klaim Skin MP40 Evo, AWM, dan Diamond
-
Cara Cek Data Pribadi Apakah Digunakan untuk Judi Online
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G