Suara.com - CEO sekaligus pendiri Kaspersky, Eugene Kaspersky, menyebut masih banyak yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah ancaman kebocoran data dalam konteks keamanan dunia maya atau keamanan siber. Apalagi ancaman keamanan siber di Indonesia belakangan ini disebut-sebut sebagai negara ketiga paling ditarget.
Eugene menyarankan agar Indonesia membangun infrastruktur keamanan siber baru. Mengingat Indonesia salah satu negara yang warganya paling banyak menggunakan internet. Kekinian jumlah penduduk Indonesia sekitar 260 juta orang.
"Itu negara yang sangat besar, ada banyak potensi (ancaman), masih banyak hal yang harus dilakukan, dan saya pikir keamanan dunia maya (penting) di negara seperti Indonesia," ujar Eugene usai peresmian Kaspersky Transparency Center terbaru di Cyberjaya, Malaysia, Kamis (15/8/2019).
"Peluang yang sangat baik untuk membangun infrastruktur baru, karena sekarang untuk membangun sistem kekebalan tubuh diperlukan dari sekarang," lanjut Eugene.
Menurut Eugene, ancaman keamanan siber tidak akan melemah sedikitpun. Termasuk pada saat era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut otomatisasi dan implementasi Internet of Things (IoT) dapat memberikan ancaman baru.
"Karena saya mendengar di Indonesia ada beberapa masalah karena ada banyak orang," katanya.
Lebih lanjut, Eugene khawatir ke depannya akan semakin banyak kejahatan siber yang akan terjadi di sejumlah negara. Untuk itu ia menyebut infrastruktur keamanan siber penting.
"Tapi saya khawatir kita akan melihat lebih banyak kriminal, kemungkinan besar tentang (atau terjadi di sektor) keuangan. Saya khawatir tentang lebih banyak serangan infrastruktur. Kita masih tidak tahu apa yang terjadi pada Venezuela misalnya," katanya.
Baca Juga: Komisi I Minta Pembahasan RUU Keamanan Siber Jangan Terburu-buru
Pemilik perusahaan keamanan itu kemudian mencontohkan dengan kasus pemadaman aliran listrik yang terjadi di Venezuela beberapa waktu lalu. Apalagi saat itu Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan salah satu fasilitas pembangkit listrik di negaranya menjadi sasaran serangan siber teknologi tinggi.
"Jadi kami tidak tahu apa yang terjadi di sana (Venezuela) karena sangat tertutup (informasinya) sehingga mereka tidak berbagi. Tetapi ketika saya melihat laporan tentang pemadaman, pertanyaan pertama saya adalah apakah mereka ada laporan tentang asap dan denda? jawabannya tidak, mungkinkah ini siber," katanya.
Serangan siber kata Eugene, terbagi dalam beberapa kategori. Diantaranya serangan siber dan kriminal.
"Kita tidak tahu siapa yang ada di belakang, tetapi kita dapat menganalisis kode dan menerima perilaku aplikasi, dan jika dilihat, sangat penting untuk beroperasi dalam infrastruktur bank," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Xiaomi Rilis TWS dan Jam Edisi Emas ke Indonesia, Ini Harganya
-
6 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa di Bawah Rp2 Juta, Worth It Banget!
-
Sejarah yang Tersembunyi: Tengkorak 1 Juta Tahun Ungkap Masa Lalu Manusia yang Lebih Rumit
-
Acer Cari Tim Tim DOTA 2 dan Valorant Terbaik Indonesia untuk Predator League 2026, Incar Rp 6,6 M!
-
37 Kode Redeem FF 30 September 2025 Bikin Happy, Klaim Skin dan Bundle Gratis Biar Party
-
Daftar HP Samsung Bisa Pakai Galaxy AI, Edit Foto Jadi Mudah Tanpa Aplikasi
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Harga Xiaomi 15T Pro Tembus Rp 10 Jutaan di Indonesia, Ini Spesifikasinya
-
Spesifikasi Xiaomi 15T Indonesia, HP Kamera Leica Harga Mulai Rp 6 Jutaan
-
19 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 30 September 2025, Elite Player Pack Sudah Menantimu