Suara.com - Hanya dua minggu sebelum Pixel 4 meluncur, Google tiba-tiba menghentikan penelitian terhadap peningkatan kemampuan pemindai wajah (face unlock) di ponsel barunya itu.
Sebagai informasi, pengujian untuk penelitian ini dimulai dengan memindai wajah orang dengan iming-iming voucher senilai 5 dolar AS kepada para sukarelawan. Penelitiannya sendiri bukan dilakukan oleh Google, melainkan oleh kontraktor eksternal.
Namun belakangan ini, penelitian tersebut menjadi bahan perbincangan setelah seorang mantan pegawai kontraktor itu membeberkan bahwa target utama dari penelitian itu adalah gelandangan dan mahasiswa.
Sebagaimana dilansir laman The Verge, Senin (7/10/2019), gelandangan sengaja dijadikan target penelitian karena kemungkinan berbicara kepada media massa sangat kecil. Asumsinya, para gelandangan itu dianggap tidak akan mengerti dengan apa yang terjadi ataupun tujuan dari penelitian tersebut.
Beruntung, masalah ini sampai ke telinga Google sehingga mereka dengan sigap langsung menghentikan penelitiannya dan segera melakukan investigasi.
Namun, hasil investigasi itu belum diketahui. Satu hal yang pasti, Google mengakui bahwa pihaknya bekerja sama dengan kontraktor bernama Randstad untuk penelitian tersebut.
"Kami menganggap serius tuduhan ini dan langsung menginvestigasi mereka (kontraktornya). Tuduhan terkait kejujuran dan perizinan adalah pelanggaran dalam persyaratan untuk penelitian sukarela dan pelatihan yang sudah kami berikan," tulis juru bicara Google.
Menurut Google, tujuan penelitian yang sebenarnya mereka inginkan adalah untuk memastikan fitur Face Unlock di Pixel 4 bisa mengenali wajah-wajah yang berbeda, khususnya agar mencegah terjadinya bias terhadap pengenalan warna kulit manusia.
Ringkasnya, data dari penelitian itu bakal dipakai untul menguji kecerdasan buatan yang ada di balik fitur Face Unlock Google Pixel 4.
Baca Juga: Kisah Warganet Beri Bintang Satu Ojol Ini Bikin Emosi
Nantinya, setiap sukarelawan yang mengizinkan wajahnya dipindai akan diberikan sebuah ponsel dalam kotak yang sangat besar. Lalu mereka harus menggunakan kamera depan untuk merekam wajah mereka dari berbagai sudut.
Setiap partisipan yang 'menyerahkan' wajahnya diberi voucher 5 dolar AS yang bisa dipakai untuk berbelanja di Amazon dan Starbucks.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
18 Kode Redeem FC Mobile Aktif 3 Desember 2025: Sikat Ronaldo dan 6 Trik Panen Token Instan
-
Update Harga iPhone 13 sampai 17 per Desember 2025, Ada yang Turun Drastis!
-
20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru Aktif Desember 2025: Rank Up dan Kartu 112-115 Menanti
-
Anti Ribet, Ini 7 Cara Transfer File Antar Laptop dengan Cepat dan Efisien!
-
10 HP Flagship Terkencang Versi AnTuTu November 2025: Red Magic Memimpin, Oppo Nomor 2
-
5 Tablet Murah yang Dilengkapi Keyboard untuk Kerja, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
Studi Ungkap Jejak Genetik Serigala Masih Tertinggal di DNA Anjing Modern
-
4 Tablet Murah Terbaru di Indonesia Mulai 2 Jutaan: Layar Lega, Cocok Buat Streaming
-
Unisoc T8300 Setara Snapdragon Apa? Kini Jadi Jagoan Chipset HP Gaming Murah 2 Jutaan
-
Sansui Resmi Rilis AC Inverter Terbaru Kaze Mura, Hadirkan Kesejukan Ala Pedesaan Jepang