Suara.com - Wabah Virus Corona yang berasal dari Wuhan, China, telah menewaskan lebih dari seribu orang dan telah menginfeksi lebih dari 42 ribu orang di seluruh dunia. Pada 30 Januari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan wabah ini sebagai darurat kesehatan global.
Ketika virus semakin menyebar, banyak orang mulai panik. Para ahli menciptakan beberapa situs yang dapat melacak penyebaran Virus Corona secara real time. Beberapa situs ini menggunakan data milik WHO dan Pusat Pengendalian Penyakit untuk melacak wabah dan pemulihan.
Dilansir dari Science Alert, berikut ini lima situs online tepercaya untuk melacak penyebaran Virus Corona:
1. Peta pelacakan Johns Hopkins CSSE
Situs online ini milik Johns Hopkins yang menggunakan data CDC dan WHO untuk melacak wabah secara real time. Tampilan situs ini pun dapat dipahami dengan mudah melalui tampilan yang gelap.
Pada bagian kanan menampilkan jumlah orang yang telah meninggal akibat Virus Corona, di sebelahnya terdapat jumlah orang yang berhasil sembuh dari virus tersebut. Tak hanya itu, pada bagian bawah masing-masing angka, ditampilkan lagi jumlah orang dan wilayahnya secara spesifik.
Sementara pada bagian tengah situs, ditampilkan peta dunia penyebaran virus dengan titik-titik berwarna merah. Sedangkan di bagian kiri terdapat jumlah kasus Virus Corona secara total di seluruh dunia.
2. Health Map
Peta daring ini juga dapat melacak wabah Virus Corona menggunakan teknologi AI untuk memilah unggahan di situs berita dan media sosial untuk membuat peta penyebaran.
Baca Juga: Terkuak! Asal Muasal Penyakit Langka Jangkiti Manusia
Situs ini menampilkan peta dunia dengan titik-titik berwarna oranye cerah hingga merah tua. Semakin tua warnanya, maka jumlah kasus di wilayah tersebut semakin banyak.
Pengguna dapat mengklik titik tersebut di wilayah yang diinginkan dan akan muncul daftar berita apa saja yang terkait Virus Corona di wilayah itu. Tak hanya itu, pada bagian atas situs, pengguna juga dapat melakukan pengaturan kustomisasi, seperti memilih lokasi yang lebih spesifik dan tanggal.
Melalui situs ini, pengguna juga dapat menambahkan sendiri peringatan Virus Corona di suatu wilayah dengan menambahkan URL berita yang tepercaya.
3. Coronavirus app
Aplikasi ini merupakan kerja sama buatan ekspatriat Perancis di Taiwain yang menampilkan rincian infeksi, jumlah kematian, dan pemulihan menurut wilayah.
Pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi ini dan hanya perlu mengaksesnya seperti situs. Tampilannya berupa peta dunia dengan bagian kanan menunjukkan total jumlah orang yang terinfeksi, jumlah orang yang meninggal, dan jumlah orang yang sembuh.
Tak hanya itu, di bagian bawah pengguna juga dapat memasukkan wilayah secara rinci untuk melihat jumlah korban dan orang yang selamat dari Virus Corona.
4. Baidu map
Mesin pencari milik China, Baidu, telah menciptakan peta khusus untuk pelacakan Virus Corona yang menunjukkan lokasi secara real time dari kasus yang dikonfirmasi dan berstatus diduga.
Pengguna dapat mengunduhnya secara gratis di Google Play Store dengan kata kunci . Sayangnya, aplikasi ini sepenuhnya menggunakan bahasa China.
5. Pemeriksa penerbangan dan kereta api China
Sebuah perusahaan cybersecurity China menciptakan alat yang bisa digunakan bagi pengguna yang berada di China. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memasukkan nomor penerbangan atau kereta untuk melihat apakah mereka telah bepergian dengan orang yang terinfeksi dengan Virus Corona.
Alat ini tersedia di 360 products. Sayangnya, semuanya ditampilkan dalam bahasa China sehingga tidak bisa digunakan oleh pengguna global.
Berita Terkait
-
WHO Akui Indonesia Mampu Merespons Wabah Virus Corona dari Wuhan
-
Ilmuwan Amerika Serikat Sebut Virus Corona Mustahil Diatasi Dokter
-
Trenggiling Bisa Jadi Inang Perantara Virus Corona ?
-
CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Disebar Lewat HP Xiaomi?
-
Website Ini Perlihatkan Penyebaran Virus Corona Secara Real-Time
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8