Suara.com - Para ilmuwan mengatakan bahwa sumber wabah virus Corona selanjutnya bisa berasal dari hutan hujan Amazon karena tingginya angka deforestasi di sana.
Para ahli menyebut urbanisasi daerah yang dulu liar berkontribusi terhadap munculnya penyakit zoonis, yang berpindah dari hewan ke manusia, termasuk virus Corona (Covid-19) yang diyakini para ilmuwan berasal dari kelelawar sebelum ditularkan ke manusia, di Provinsi Hubei yang mengalami urbanisasi.
Seorang ahli ekologi asal Brasil, David Lapola, mempelajari bagaimana aktivitas manusia akan membentuk kembali ekosistem hutan tropis di masa depan dan mengatakan proses yang sama juga berlaku di Amazon.
"Amazon adalah tempat penyimpanan virus yang sangat besar," ucap David Lapola kepada AFP dalam sebuah wawancara, seperti yang dikutip dari Science Alert, Senin (18/5/2020).
Hutan hujan terbesar di dunia menghilang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan karena adanya deforestasi. Menurut jurnalbumi, deforestasi merupakan proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk diambil kayunya atau mengubah peruntukan lahan hutan menjadi non-hutan.
Tahun lalu, deforestasi di Amazon melonjak 85 persen dengan lebih dari 10.000 kilometer persegi atau sekitar seluas Lebanon.
Tren ini terus berlanjut pada tahun 2020. Dari Januari hingga April 2020, sebesar 1.202 kilometer persegi lenyap dan membuat rekor baru untuk empat bulan pertama pada tahun ini.
"Itu adalah berita buruk. Tidak hanya untuk planet ini tetapi juga untuk kesehatan manusia. Ketika manusia menciptakan ketidakseimbangan ekologis, saat itulah virus dapat melompat," tambah Lapola.
Lapola menambahkan bahwa pola serupa dapat dilihat dari HIV, Ebola, dan demam berdarah di mana semua virus yang muncul atau menyebar dalam skala besar diakibatkan karena ketidakseimbangan ekologis.
Baca Juga: Duh! Ilmuwan Temukan Virus Corona Baru Berhubungan dengan Covid-19
Sejauh ini, sebagian besar wabah tersebut telah terkonsentasi di Asia Selatan dan Afrika. Tetapi keanekaragaman hayati besar Amazon bisa menjadikan kawasan hutan itu sebagai "kumpulan virus Corona terbesar di dunia". Lapola merujuk pada virus Corona secara umum, bukan Covid-19 yang tengah terjadi saat ini.
Lapola memperingatkan bahwa itu adalah salah satu alasan untuk tidak menggunakan Amazon secara tidak rasional seperti sekarang. Jika tidak, maka dunia bisa menghadapi lebih banyak wabah.
Berita Terkait
-
Dampak Covid-19, Penebangan Hutan di Amazon Semakin Tinggi
-
Waduh, Ilmuwan Sebut Hutan Hujan Amazon Bisa Berubah Menjadi Sabana
-
Kebakaran Hutan Indonesia Tahun 2019 Lebih Parah dari Amazon
-
Soal Kebakaran Amazon, Brasil Tuntut Prancis Minta Maaf
-
Jauh dari Laut, Paus Bungkuk Raksasa Terdampar di Tengah Hutan Amazon
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis