Suara.com - Para peneliti telah mengembangkan apa yang mereka katakan sebagai asisten robot laboratorium. Robot ini mampu bergerak di sekitar laboratorium dan melakukan eksperimen ilmiah seperti manusia.
Robot yang dirancang oleh para ilmuwan dari University of Liverpool, Inggris, jauh dari otonom sepenuhnya. Ia harus diprogram dengan lokasi peralatan laboratorium dan tidak dapat merancang eksperimennya sendiri.
Tetapi dengan bekerja tujuh hari seminggu, 22 jam sehari (dengan dua jam untuk mengisi ulang setiap malam), ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengotomatiskan penelitian yang memakan waktu dan melelahkan.
Dalam percobaan yang dilaporkan di Nature, pencipta robot, yang dipimpin oleh mahasiswa PhD Benjamin Burger, mengatakan itu mampu melakukan eksperimen 1.000 kali lebih cepat daripada asisten lab manusia. Dengan kecepatan itu, sebagian besar disebabkan oleh kemampuan robot bekerja tanpa istirahat.
Tetapi Profesor Andy Cooper, yang labnya mengembangkan robot, memberi tahu bahwa kecepatan belum tentu intinya. Manfaat utama alat seperti ini, katanya, adalah memungkinkan para ilmuwan menjelajahi jalan penelitian yang tidak akan mereka habiskan untuk waktu manusia.
"Idenya bukan untuk melakukan hal-hal yang akan kita lakukan lebih cepat, tetapi untuk melakukan hal-hal yang lebih besar, lebih ambisius, kita tidak akan mencoba untuk mengatasi," kata Cooper dilansir The Verge, Minggu (12/7/2020).
Untuk penelitian showcase-nya, robot tersebut ditugaskan menemukan zat yang dapat mempercepat reaksi kimia menghasilkan hidrogen dari cahaya dan air, sebuah bidang penelitian yang berguna bagi banyak industri, termasuk produksi energi hijau.
Robot diprogram dengan parameter dasar percobaan tetapi menggunakan algoritma untuk memutuskan bagaimana mengubah 10 variabel yang berbeda, seperti konsentrasi dan rasio reagen kimia.
Selama periode delapan hari, mesin melakukan 688 percobaan untuk menemukan cara membuat reaksi yang lebih efisien. Ini dicampur sampel dalam botol kaca, terkena cahaya, dan menganalisis hasilnya menggunakan kromatografi gas.
Baca Juga: Canggih! Toko Ini Menggunakan Tenaga Robot untuk Menjaga Kasir
Berita Terkait
-
Ngakak, Nggak Ada Mangkok Orang Ini Makan Bakso Pakai Gelas Laboratorium
-
8 Cara Mencegah Penularan Virus Corona, Rekomendasi dari WHO
-
Gokil, Robot Ini Rakit PS4 Hanya 30 Detik!
-
5 Mitos Keliru Tentang Teknologi Robot di Industri dan Pabrik
-
Penggemar Film Horor Disebut Lebih Baik dalam Mengatasi Pandemi Covid-19?
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Adu Baterai Xiaomi 17 vs iPhone 17: HP Android Masih Memimpin
-
Klarifikasi Komdigi soal Viral Wacana Balik Nama Jual Beli HP Mirip Motor: Sifatnya Sukarela
-
RRQ dan Evos Wakili Indonesia di Turnamen Dunia FFWS Global Finals 2025 Free Fire
-
Pakai Chip Anyar Qualcomm, Hands-On Realme GT 8 Pro Beredar
-
Advan Workplus Air Resmi, Laptop Tipis dengan AMD Ryzen 5 Harga Rp 8 Jutaan
-
10 HP Android Terkencang Versi AnTuTu September 2025: Xiaomi 17 Pro Max Nomor Satu
-
Cek HP atau Tablet Xiaomi Kamu Mana yang Siap Terima Pembaruan HyperOS 3
-
Fakta-Fakta Hujan Meteor Draconid yang Salah Satunya Jatuh di Cirebon
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan SIM Card di Bawah Rp 1 Juta
-
Saingi Xiaomi 17, Chip Q3 pada iQOO 15 Diklaim Tawarkan Ray Tracing Skala Penuh