"Ini adalah situs yang unik, kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," ujar Profesor Higham kepada BBC News.
"Peralatan dari batu ini sangat, sangat menarik.
"Siapa pun dapat melihat bahwa ini adalah alat batu yang sengaja dibuat dan jumlahnya banyak."
Teknik penanggalan
Tim kemudian menggali gua sedalam tiga meter - sekuens lapisan tanah yang diatur sesuai dengan urutan endapannya - dan menemukan sekitar 1.900 artefak batu yang dibuat selama ribuan tahun.
Para peneliti berhasil memeriksa usia tulang, arang dan endapan yang terkait dengan alat-alat batu, menggunakan dua teknik penanggalan ilmiah.
Yang pertama, penanggalan radiokarbon, bergantung pada cara bentuk radioaktif dari unsur karbon (karbon-14) diketahui meluruh dari waktu ke waktu.
Yang kedua, pendaran optically stimulated (OSL), bekerja dengan mengukur sedimen terakhir kali terpapar cahaya.
Menggunakan dua teknik berbeda "menambah banyak kredibilitas dan kekuatan, terutama pada bagian kronologi yang lebih tua", kata Profesor Higham.
Baca Juga: Fosil Manusia Purba Tertua Ditemukan, Ternyata Batita!
"Kita bisa melihat tanggal optik dan tanggal [radiokarbon] dalam kombinasi yang baik," katanya.
Dan temuan ini dapat mengarahkan para ilmuwan untuk melihat dengan pandangan baru terkait situs-situs pendudukan awal yang kontroversial di tempat lain di Amerika.
"Di Brasil, ada beberapa situs di mana Anda memiliki alat-alat batu yang terlihat kokoh dan bertanggal 26.000 - 30.000 tahun yang lalu, tanggal yang serupa dengan situs Chiquihuite," kata Prof Higham.
"Ini bisa menjadi penemuan penting yang dapat merangsang pekerjaan baru untuk menemukan situs lain di Amerika yang berasal dari periode ini."
Perspektif yang berbeda
Profesor David Meltze dari Southern Methodist University di Dallas, Texas, yang tidak terlibat dalam penelitian itu, mengatakan bahwa temuan tersebut "menarik".
Berita Terkait
-
Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat Resmi Dirilis, Keadilan Bagi Korban di Ujung Penantian?
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Ngeri, Kota Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Ini Simpan Ribuan Mayat yang Belum Terungkap
-
Hak Asasi Manusia, tapi Milik Siapa?
-
Perubahan Iklim dan Letusan Gunung Jadi Penyebab Punahnya Hobbit Flores
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis
-
8 Tablet Murah Terbaik untuk Kerja Desember 2025, Mulai Rp1 Jutaan!
-
Bye-Bye Wi-Fi! 5 Tablet RAM 8GB Terbaik Dilengkapi dengan SIM Card, Kecepatan Ngebut!
-
Baru Rilis, Game Where Winds Meet Sudah Tembus 15 Juta Pemain