Suara.com - Fosil dedaunan dari sisa-sisa hutan yang diperkirakan berusia 23 juta tahun menunjukkan sebagian tanaman kemungkinan beradaptasi dengan tumbuh dengan cepat karena peningkatan CO2 karbon dioksida, ungkap penelitian terbaru.
Para ilmuwan menemukan fosil daun-daun yang sangat terawat dengan baik dari sebuah danau kuno di South Island di Selandia Baru.
Temuan fosil ini memungkinkan para ilmuwan untuk pertama kalinya mengaitkan tingginya suhu pada periode itu dengan tingginya karbon dioksida di lapisan atmosfer.
Hasil penelitian terbaru ini telah dipublikasikan di jurnal Climate of the Past.
- Hutan purba ditemukan di Cina
- Fosil pohon tertua di dunia ditemukan di New York
- Nenek moyang dinosaurus kemungkinan 'berukuran kecil'
Dalam makalah ilmiahnya, tim peneliti memperlihatkan bahwa sejumlah tumbuhan mampu memanen karbon dioksida lebih efisien untuk fotosintesis - proses biologis yang memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan tersebut.
Mereka mengatakan temuan ini kemungkinan memberikan petunjuk perihal bagaimana dinamika kehidupan tumbuhan dapat bergeser karena tingkat karbon dioksida meningkat untuk memenuhi kebutuhannya di masa lalu.
Apa yang bisa kita pelajari dari dedaunan purba ini?
Tim peneliti mengebor sedalam 100 meter untuk mendekati dasar danau yang kini telah kering. Lokasinya terletak di kawah gunung berapi yang sudah lama punah. Luas kawahnya sekitar satu kilometer.
Di sini, berbagai material biologi telah menjadi fosil, termasuk sisa-sisa tumbuhan, alga, laba-laba, kumbang, lalat, jamur, dan makhluk hidup lainnya dari sebuah periode hangat yang dikenal sebagai Zaman Miosen awal.
Diperkirakan suhu global rata-rata saat itu antara 3C dan 7C lebih tinggi ketimbang saat ini, dan sebagian besar es telah menghilang dari kutub.
Baca Juga: Peneliti Temukan Fosil Daun Berusia 23 Juta Tahun, Seperti Apa Bentuknya?
Ada perdebatan di antara para ilmuwan tentang tingkat karbon dioksida pada periode tersebut. Di sinilah penelitian ini menjadi sangat menarik.
"Hal menakjubkan adalah daun-daun ini pada dasarnya adalah mumi, jadi kami memiliki komposisi kimia aslinya, dan dapat melihat semua fitur halusnya di bawah mikroskop," kata peneliti utama, Tammo Reichgelt, dari Universitas Connecticut di Storrs, Amerika Serikat.
Reichgelt mengatakan dedaunan itu diawetkan sangat sempurna sehingga pembuluh darah mikroskopis dan stomata - pori-pori yang memungkinkan daun menyerap udara dan melepaskan air selama fotosintesis - dapat terlihat.
Para ilmuwan menganalisa berbagai bentuk kimiawi karbon - atau isotop karbon - di dalam daun dari setengah lusin spesies pohon yang ditemukan di berbagai tingkat dalam endapan.
Temuan ini membantu tim peneliti untuk memperkirakan kandungan karbon pada lapisan atmosfer pada saat itu.
Mereka menyimpulkan kandungan karbonnya sekitar 450 bagian se per satu juta (part per milion/ppm).
Berita Terkait
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
Film Sore: Istri dari Masa Depan Melenggang dan Mengguncang Panggung Oscar
-
Jenazah Staf KBRI Zetro Leonardo Purba Tiba di Indonesia
-
5 Film Wakili Indonesia di Oscar, Terbaru Sore: Istri dari Masa Depan
-
Film Sore: Istri dari Masa Depan Wakili Indonesia di Oscar 2026
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
7 Prompt Miniatur AI Gantungan Kunci Lengkap dengan Cara Membuatnya
-
Cara Bikin Foto Miniatur Peri dengan Gemini AI dengan Hasil yang Realistis
-
Harga iPhone yang Turun Drastis Setelah iPhone 17 Rilis, Masih Layak Beli Semua!
-
Chip A19 dan A19 Pro pada iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Performanya
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 11 September: Ada Skin AWM Bamboo, Fist, dan Tiket Luck Royale
-
10 Prompt AI untuk Edit Foto Keluarga Jadi Lebih Keren
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 11 September 2025: Klaim SG2 Ungu dan Hadiah Eksklusif!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 11 September 2025, Bonus Pemain dan Gems Gratis!
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!