Berbagai penelitian sebelumnya - terutama yang menggunakan organisme laut - menunjukkan bahwa kandungannya secara signifikan lebih rendah, yaitu sekitar 300 ppm.
Jumlah kandungan karbon ini mirip dengan kondisi pada masa pra-industri, dan tidak cukup untuk menjelaskan suhu yang jauh lebih tinggi pada periode Miosen awal.
Kegiatan manusia yang melepaskan gas karbon saat ini telah mendorong tingkat karbon dioksida (CO2) menjadi sekitar 415 ppm.
Pelepasan gas karbon oleh manusia ini diperkirakan akan mencapai 450 ppm dalam beberapa dekade mendatang - tingkat yang sama dialami oleh hutan di Selandia Baru 23 juta tahun lalu.
Para peneliti juga menganalisa geometri stomata pada daun-daun dan ciri-ciri anatomi lainnya, dan membandingkannya dengan keberadaan daun-daun di masa modern.
Mereka memperlihatkan bahwa pepohonan sangat efisien dalam menyedot karbon melalui stomata, tanpa membuang banyak air melalui rute yang sama - tantangan utama bagi semua tanaman. Hal ini memungkinkan pepohonan untuk tumbuh di kawasan marginal.
Para peneliti mengatakan efisiensi yang lebih tinggi ini kemungkinan besar tercermin di kawasan hutan di garis lintang utara yang beriklim sedang, di mana lebih banyak didominasi wilayah daratan.
Apa yang diungkapkan temuan ini tentang situasi saat ini?
Ketika tingkat karbon dioksida mengalami kenaikan, banyak tumbuhan meningkatkan laju fotosintesanya, karena mereka dapat menghilangkan karbon dari udara dengan lebih efisien, dan menghemat air saat melakukannya.
Baca Juga: Peneliti Temukan Fosil Daun Berusia 23 Juta Tahun, Seperti Apa Bentuknya?
Data dari satelit NASA menunjukkan efek "penghijauan global" terutama karena peningkatan kadar karbon dioksida yang dilepaskan oleh aktivitas manusia selama beberapa dekade terakhir.
Diperkirakan bahwa seperempat hingga setengah dari lahan bervegetasi di planet ini telah mengalami peningkatan volume daun pada pepohonan dan tumbuhan sejak sekitar 1980.
Efeknya diperkirakan akan terus berlanjut saat tingkat karbon dioksida (CO2) meningkat.
Tetapi para peneliti tersebut mengatakan bahwa kita tidak bisa berasumsi bahwa ini adalah kabar baik.
Peningkatan penyerapan CO2 tidak akan mendekati kompensasi untuk apa yang dilepaskan oleh aktivitas manusia ke udara.
Dan, karena sebagian besar kehidupan tanaman saat ini berevolusi di dunia beriklim sedang, yang rendah CO2, beberapa ekosistem alam dan pertanian dapat sangat terganggu oleh tingkat CO2 yang lebih tinggi, bersamaan dengan kenaikan suhu dan pergeseran curah hujan yang dihasilkannya.
Berita Terkait
-
'Sore: Istri dari Masa Depan' Gugur, Ini 7 Film Asia Tembus Seleksi Oscar 2026
-
Langkah Indonesia di Oscar 2026 Terhenti, Sore: Istri dari Masa Depan Tak Lolos Nominasi
-
BBRI Gabung BUMI dan DEWA, Jadi Saham Idola Investor Sesi I IHSG Hari Ini
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Teknologi Cerdas untuk Bumi Lebih Bersih: Mengelola Emisi dengan Data
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
5 HP OPPO Diskon Sampai 30 Persen di Erafone, Serbu Sebelum 31 Desember 2025
-
65 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember: Ada Diamond, Banner Dreamspace, dan Bundle Gratis
-
IM3XPLORE Resmi Meluncur, Solusi Internet Liburan Andalan Berbasis AIvolusi 5G
-
Percakapan AI Pengguna Diduga Dijual Lewat Ekstensi Browser
-
31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
-
Desain HP Murah POCO M8 5G Beredar, Siap Masuk ke Indonesia
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Panduan Lengkap Torrent untuk Pemula, Cara Praktis Berbagi File Besar
-
Tak Semua Bisa Disentuh, Zona Khusus di Mars Dijaga Demi Lindungi Potensi Kehidupan
-
59 Kode Redeem FF 18 Desember 2025: Klaim Tas Dreamspace dan Evo Bundle