Suara.com - Pemerintah Indonesia menargetkan pada 2030 nanti, jumlah emisi gas rumah kaca turun 29 persen atau setara 834 juta ton.
Hal ini disampaikan Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dr. Ir. Hariyanto dalam webinar bertajuk New Energy Nexus Indonesia yang dihelat Kamis (24/9/2020).
“Pemerintah Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 atau setara dengan 834 juta ton," papar Hariyanto.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah bersama pihak swasta mengupayakan adanya transisi energi konvensional yang tak ramah lingkungan menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
"Sektor emisi sendiri menyumbang sekitar 50 persen atau 314 juta ton, salah satu upaya (penurunannya) melalui pemanfaatan energi tebarukan. Investasi energi terbarukan harus ditingkatkan secara masif guna mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca tersebut,” imbuhnya.
Di sisi lain, Hariyanto menaruh harapan besar kepada generasi muda untuk mengembangkan teknologi yang berbasis pada EBT. Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah dengan menggelar hackathon [Re]energize Indonesia, bersama Nexus untuk mencari bibit potensial yang bisa berinovasi untuk menjadikan Indonesia yang lebih ramah lingkungan.
“Target bahwa pemerintah harus menurunkan emisi, bisa menjadi kesempatan, bagi hackathon untuk menjadi langkah rekomendasi terkait model bisnis EBT yang lahir dari pemuda Indonesia, startup, maupun pengusaha. Mereka juga bisa mulai melibatkan diri untuk menguraikan solusi EBT,” ucapnya.
Hackathon yang digelar bersifat umum, asalkan peserta merupakan WNI. Nantinya, peserta yang terpilih akan mengikuti inkubasi dan dibimbing oleh pemerintah dan Nexus untuk mengimplementasikan teknologi mereka. Tak hanya itu, pemenang hackathon akan meraih total hadiah sebesar Rp 100 juta dan mendapatkan akses ke program Smart Energy Incubation and Acceleration, yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan startup energi pintar dan terbarukan.
“Kami memiliki visi untuk mendorong terbentuknya perekonomian berbasis energi bersih dan terbarukan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat," tutup Diyanto Imam, Direktur Program New Energy Nexus Indonesia.
Baca Juga: Jokowi sebut Indonesia Komitmen Turunkan Emisi 26 Persen di 2030
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G
-
Hasil Miniatur AI Jelek? Jangan Salahkan AI-nya! Kunci Utamanya Ada di Foto Pilihanmu
-
iPhone 17 Dipastikan Masuk Indonesia Bulan Depan
-
Huawei Pura 80 Ultra Harga Berapa? Kameranya Bikin iPhone Insecure
-
Siap Debut di Indonesia, Huawei Pura 80 Diklaim Jadi HP dengan Kamera Terbaik Versi DXOMARK