Suara.com - Baju antariksa merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan NASA untuk misi pengiriman manusia ke Bulan, proyek Artemis pada 2024.
Organisasi antariksa Amerika Serikat ini telah merancang baju baru yang akan dikenakan para astronot dalam misi Artemis dan sekarang sedang mengujinya untuk memastikan mereka benar-benar mampu berjalan serta melakukan tugas-tugas kompleks. Dan banyak dari pengujian itu dilakukan dalam medium air.
Di Neutral Buoyancy Lab NASA, para astronot berlatih mengenakan baju antariksa di kolam raksasa dalam rangka simulasi berada dalam gayaberat mikro.
Kolam ini memiliki panjang 61 m, lebar 31 m, dan kedalaman 12,3 m. Ini berisi 6,2 juta galon air atau sekitar sembilan kolam renang ukuran Olimpiade.
Menurut para astronot, kolam ini sangat membantu untuk mempersiapkan mereka ke luar angkasa.
"Ketika saya melakukan perjalanan ruang angkasa pertama saya, tak lama setelah kami keluar dari palka, Matahari terbenam dan hari menjadi gelap, dan rasanya persis seperti saya berada di kolam," kata Nick Hague, salah satu astronot dalam sebuah podcast NASA, seperti dikutip Business Insider pada Senin (28/9/2020).
Neutral Buoyancy Lab dirancang untuk meniru gayaberat mikro, bukan gravitasi nol dan karena itulah yang dialami astronot di stasiun luar angkasa. Kolam yang diciptakan berisi mockup skala penuh dari komponen stasiun luar angkasa dan pesawat luar angkasa pembawa kargo yang digunakan untuk misi pasokan atau supply.
"Kami memiliki pengalaman dengan stasiun luar angkasa, tetapi kami perlu menentukan cara kami akan melatih awak untuk operasi permukaan selama misi khusus ini," ucap Daren Welsh yang memimpin pengujian dalam blog NASA.
Saat berlatih untuk berjalan di stasun luar angkasa, astronot biasanya mengapung di sekitar kolam. Pakaian astronot diberi bobot agar mengapung secara netral sehingga tidak tenggelam ataupun mengapung secara berlebihan.
Baca Juga: NASA Luncurkan Toilet dan Serum Wajah ke Luar Angkasa, Bisa Ditonton Live
Namun, perjalanan di Bulan berbeda. Tidak seperti stasiun luar angkasa, Bulan memiliki tarikan gravitasi kecil sekitar satu per enam dari Bumi.
Sehingga dalam latihan dan pengujian yang terkait dengan misi Bulan, pakaian antariksa diberi bobot untuk membuatnya tenggelam. Astronot kemudian berlatih berjalan melintasi dasar kolam yang telah ditutupi oleh bebatuan dan pasir sebagai bentuk simulasi kondisi tanah Bulan.
Di bawah air, para astronot berlatih menancapkan bendera, memungut batu, dan memeriksa pesawat luar angkasa pendarat Bulan.
NASA belum secara resmi memilih astronot untuk misi Artemis, tetapi praktik semacam ini sangat penting untuk menguji baju antariksa dan melatih orang-orang yang pada akhirnya mungkin akan berjalan di Bulan.
Menurut astronot Apollo 17, Jack Schmitt, melintasi permukaan Bulan yang berbatu dan tidak rata dalam gravitasi rendah adalah hal sulit dan ia mengatakan jatuh beberapa kali saat berjalan di Bulan.
Selanjutnya, para astronot juga perlu mempelajari cara mengayunkan pahat dengan aman dalam gaya gravitasi Bulan untuk memastikan palu tidak mengenai seseorang atau terbang menjauh. Astronot juga harus mempersiapkan kondisi cahaya di Kutub Selatan Bulan.
Berita Terkait
-
Ada Biaya Siluman Demi Kuota Tambahan Haji 2024? KPK Kuliti Dugaan Permainan Lewati Antrean Panjang
-
Antre Haji Puluhan Tahun, KPK Bongkar Skandal 'Jalur Langit' Haji Khusus, Daftar Langsung Berangkat!
-
KPK Periksa Wasekjen GP Ansor Terkait Skandal Kuota Haji Rp1 Triliun, Ikut Terseret?
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembali Dipanggil KPK terkait Kasus Korupsi Kuota Haji, Ada Apa?
-
Yaqut Cholil Qoumas Kembali Diperiksa KPK
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Poco C85 Meluncur ke Indonesia 9 September, Cek Spesifikasinya
-
Honor Watch Fit Meluncur ke RI, Smartwatch dengan Ketahanan Baterai 23 Hari
-
Sudah Punya Gambar AI-nya? Ini Cara Cetak 3D Jadi Gantungan Kunci & Pajangan Unik
-
Honor Pad X9a Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Harga Rp 4 Jutaan
-
Presentasi Auto-Approve! 5 Trik Pakai Miniatur AI yang Bikin Bos & Klien Terkesan
-
Daftar Promo 9.9: HP iQOO Diskon hingga Rp 500 Ribu
-
Daftar Promo 9.9: Laptop dan HP Infinix Diskon hingga Rp 650 Ribu
-
Dari Layar Jadi Nyata: Cara Cetak Miniatur AI-mu Jadi Action Figure Sungguhan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Cocok untuk Kebutuhan Harian Ibu Rumah Tangga
-
Tecno Luncurkan Megapad Pro, Tablet Berbasis AI untuk Pelajar dan Mahasiswa