Suara.com - Pakar teknologi informasi dan ahli keamanan digital dari Swiss German University, Charles Lim, menyarankan untuk selalu mengunduh aplikasi dari toko aplikasi resmi, seperti Play Store milik Google dan App Store milik Apple.
Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari aplikasi palsu atau ilegal yang dapat membahayakan data pribadi. Ia mengatakan ada beberapa cara bedakan aplikasi asli dan palsu di HP. Pertama adalah dengan mengecek identitas pembuat aplikasi.
"Kemudian, perhatikan identitas pembuat aplikasi ini karena biasanya identitas dari pembuat aplikasi agak aneh kalau memang palsu," ujar Charles dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10/2020).
Perhatikan pula komentar ulasan pada aplikasi. Biasanya, menurut Charles, aplikasi palsu didominasi dengan komentar yang baik tanpa kritik.
Jumlah total unduhan juga perlu untuk diperhatikan. Jika sebuah aplikasi populer hanya memiliki sedikit unduhan, maka perlu dicurigai bahwa aplikasi tersebut palsu.
"Kalau mau lebih aman lagi, ada satu tips lagi, yaitu kita unduh aplikasi yang sudah ditandatangani atau sudah certified," kata Charles.
Dengan adanya certified apps, lanjut Charles, maka aplikasi tersebut akan menjadi aplikasi yang bisa dipercaya.
Meski aplikasi dalam toko resmi relatif lebih aman, riset yang dilakukan Charles menunjukkan bahwa sebanyak 30 persen aplikasi yang ada pada Play Store masih mengandung malware.
Malware tersebut dapat berupa dari yang sederhana, seperti menampilkan iklan, hingga yang paling parah ransomware, karena dapat mengunci akses ke ponsel, yang artinya meminta uang tebusan yang biasanya dalam bentuk bitcoin.
Baca Juga: Cek Smartphone Android Kamu, Segera Hapus Kalau Ada Aplikasi Ini!
"Kalau Anda tidak serahkan maka informasi yang ada dalam handphone tersebut, termasuk foto-foto kita, chatting kita itu mereka ancam tidak akan dikembalikan bahkan mereka akan ekspos ke publik," ujar Charles.
Charles menambahkan mendeteksi secara keseluruhan sebuah aplikasi bebas malware merupakan hal yang sulit, namun jika langkah proteksi dilakukan, maka dapat meminimalisir ancaman kejahatan siber. [Antara]
Berita Terkait
-
HP Android Lebih Rentan! Kaspersky Ungkap Peningkatan Serangan Malware di Semester I 2025
-
Terungkap Trojan Efimer Targetkan Organisasi Melalui Email Phishing
-
10 Antivirus Terbaik 2025: Gratis tapi Ampuh Lindungi Komputer dari Malware
-
Serangan Malware di HP Android Tercatat Melonjak di Awal 2025
-
Waspada Link Video Andini Permata, HP Terlanjur Kena Malware? Ini Cara Mengatasinya
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Khawatir Eksploitasi dan Pelecehan Anak, Texas Tuntut Roblox
-
30+ Link Twibbon Hari Pahlawan 2025 Penuh Semangat, Gratis dan Siap Pakai!
-
Xiaomi Luncurkan REDMI Pad 2 Pro dengan Spek Unggulan: Ada Tawaran Diskon Hingga Rp400 Ribu!
-
10 Prompt AI Edit Foto Tema Hari Pahlawan, Bikin Potret Heroik Cuma Sekali Klik
-
Upgrade Wajib! Galaxy Tab S11 Tawarkan Performa Ngebut dan S Pen yang Lebih Natural
-
Kelebihan VPS Murah KVM untuk Hosting Website Profesional
-
Starlink Bawa Internet ke Pelosok Indonesia, Tapi Harganya Masih Bikin Mikir
-
23 Kode Redeem FC Mobile 8 November: Koleksi Hadiah Rank Up Points, Kit Langka, dan Pemain Bintang!
-
23 Kode Redeem FF Aktif 8 November: Segera Klaim Hadiah Diamond & Bundle Mythos Fist Menanti!
-
Tiga Bulan Diluncurkan, Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Indosat Blokir Lebih dari 200 Juta Panggilan