Suara.com - Selama pandemi Covid-19, semua orang mengalami perubahan pola kerja, salah satunya dengan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Kondisi ini menimbulkan berbagai tantangan, seperti keamanan data.
Sebagaimana melansir laman Antara, Jumat (8/1/2021), Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono, mengutip laporan Turning The Tide, memperkirakan serangan siber tahun ini beralih ke jaringan rumah, bukan lagi jaringan perusahaan.
Alasannya, beberapa karyawan yang memegang data penting perusahaan bekerja menggunakan jaringan rumah, yang umumnya tidak memiliki proteksi sekuat jaringan perusahaan.
"Akses dari rumah jika tidak terproteksi dengan baik, risikonya tinggi," kata Laksana saat jumpa pers virtual, Kamis (7/1/2021).
Salah satu celah masuk serangan siber saat bekerja dari rumah adalah melalui email. Peretas memanfaatkan situasi pandemi virus corona untuk menyebarkan email yang berkaitan dengan Covid-19 agar korban tertarik melihatnya.
Trend Micro menemukan pada kuartal ketiga 2020, Indonesia mendapat serangan email spam yang berkaitan dengan Covid-19 sebanyak 11.889, tertinggi di Asia Tenggara.
Padahal saat ini, email merupakan salah satu alat yang penting dalam perturakan data ketika bekerja dari jarak jauh.
Berkirim data yang dulu dilakukan dengan bantuan flash disk USB, kini digantikan melalui email.
"Sekarang, email yang dominan," kata Laksana.
Baca Juga: Tips Antisipasi Ancaman Siber di Tahun 2021
Laksana melihat penting bagi karyawan yang bekerja dari rumah untuk memahami langkah keamanan dasar untuk melindungi email, yaitu tidak membuka kiriman yang mencurigakan atau dari orang yang tidak dikenal.
Karyawan, sebelum membuka email, perlu memahami apakah informasi yang dikirimkan berkaitan dengan pekerjaan dan apakah mengenal pengirim.
Perusahaan juga didorong untuk memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai cara menjaga keamanan ketika bekerja dari rumah, misalnya melarang menggunakan perangkat pribadi.
Berita Terkait
-
Waduh! Indonesia Disebut Jadi Negara Penerima Spam Terbanyak di Asia
-
Kasus Suap Proyek Air Minum, KPK Tahan Eks Anggota BPK Rizal Djalil
-
KPK Panggil Eks Anggota BPK Rizal Djalil Sebagai Tersangka, Ditahan?
-
Suap Proyek SPAM, KPK Panggil Eks Anggota BPK Rizal Sebagai Tersangka
-
Player Keluhkan Pesan Spam Donald Trump di Game Among Us
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android
-
Komdigi Punya Sistem Khusus Awasi Konten Internet, Klaim Bukan Alat Bungkam Kritik Warga
-
Teaser Anyar Xiaomi 15T: Klaim Hadirkan Fotografi Leica 'Kelas Profesional'
-
China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Bareng Ayah, Hasil Natural dan Gaya Variatif
-
Football Manager 26 akan Dirilis Awal November, Bakal Banyak Update Baru
-
Cuma Rp1 Jutaan Tapi Speknya Nggak Main-Main, Ini 5 Rekomendasi HP Terbaik September 2025