Suara.com - Setelah diblokir di Pemerintahan Trump dan tak mendapat kepastian dari Pemerintah Biden, bisnis smartphone Huawei sepertinya tetap berlanjut. Informasi terkini menyebutkan Huawei segera meluncurkan smartphone flagship seri P50.
Menurut laporan GSM Arena, Rabu (17/2/2021), Huawei P50 disebut akan hadir dengan tiga varian, P50, P50 Pro, dan P50 Pro Plus. Ketiga ponsel diprediksi meluncur pada 26 hingga 28 Maret 2021.
Masing-masing ponsel juga diperkuat chipset berbeda. Huawei P50 akan diperkuat chipset Kirin 9000E, sedangkan Huawei P50 dan P50 Pro Plus akan menggunakan chipset andalan perusahaan Kirin 9000.
Menurut akun Twitter @RODENT950, Huawei saat ini telah menyelesaikan desain P50 dan siap untuk diproduksi massal.
Seri ini disebut bakal bawa desain baru, tapi belum diketahui apakah tampilan baru ini berlaku untuk kamera atau desain ponsel keseluruhan.
Huawei P50, P50 Pro, dan P50 Pro Plus diyakini akan menghadirkan kamera baru, layar yang ditingkatkan, hingga mode bermain game. Panel depan diprediksi gunakan OLED yang diklaim hasil produksi dari perusahaan China.
Di sisi lain, Pendiri sekaligus CEO Huawei Ren Zhengfei menyatakan, kesediaannya berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Ia mengharapkan Biden segera membuat kebijakan terbuka dari AS untuk Huawei.
"Saya akan menyambut panggilan dari Biden. Saya akan berbicara dengannya tentang perkembangan umum. AS dan China perlu mengembangkan ekonomi mereka, karena ini baik untuk masyarakat dan keseimbangan keuangan kami," kata Zhengfei, dikutip dari The Verge.
Menurut Zhengfei, apabila pemerintah Biden mengizinkan perusahaan AS untuk memasok barang ke pelanggan China, maka itu akan memberikan peluang bagi kinerja keuangan mereka.
Baca Juga: Stylish! Huawei MateBook D14 Intel Hadir di Indonesia, Ini Spesifikasinya
Sebaliknya, jika produksi Huawei meningkat, maka perusahaan AS dapat menjual barang produksi mereka jadi lebih banyak.
"Ini adalah win-win solution. Saya yakin pemerintah baru akan mempertimbangkan kebijakan mereka. Kami masih berharap dapat membeli banyak komponen, suku cadang, dan mesin. Sehingga perusahaan AS juga dapat berkembang dengan ekonomi China," kata Zhengfei.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Honor Power 2 Siap Rilis dengan Baterai 10.000 mAh dan Bodi Tipis
-
Asus ROG Ally X dan Ally X Sah Masuk Indonesia, Harga Mulai dari Rp 9 Jutaan
-
23 Kode Redeem FC Mobile Aktif 23 Oktober, Langsung Dapatkan Skill Boost dan Player Pack!
-
Produsen Komputer Asal Taiwan Ini Pamer Teknologi Canggih di Indocomtech 2025
-
23 Kode Redeem FF 23 Oktober 2025: Segera Klaim Skin SG2 dan Bundle Dai Mubai Gratis!
-
Realme 15T 5G Segera Hadir ke RI, Bawa Desain iPhone 16 Pro Max
-
HP Flagship Harga Miring, Penjualan Awal iQOO 15 Cetak Rekor
-
Penyegaran di Jajaran Laptop Vivobook Mulai dari Prosesor Terbaru, Layar Sentuh, dan OLED
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Pintar di Bawah Rp1 Juta: Baterai Awet, Sekali Cas Bisa Pakai Lama
-
Honor of Kings Rilis Hero Indonesia Pertama, Namanya Garuda Khageswara