Suara.com - Sebuah gunung es yang hampir seukuran London, telah memecahkan lapisan es di Antartika.
Gunung seluas 1.270 kilometer persegi terpisah dari Brunt Ice Shelf, tempat stasiun penelitian Halley di Inggris.
Survei Antartika Inggris (BAS) mengonfirmasi pecahan tersebut pada Jumat (26/2/2021) dan mengatakan bahwa pangkalan penelitian yang terletak di daratan di lempengan es terapung, dianggap tidak mungkin terpengaruh.
BAS menambahkan gunung es yang pecah dari Brunt Ice Shelf memiliki ukuran seluas Bedfordshire. Itu mendekati ukuran luas London, yang berukuran sekitar 1.500 kilometer persegi.
Menurut Simon Garrod, direktur operasi di BAS, mengatakan peristiwa itu adalah situasi yang dinamis.
"Empat tahun lalu kami memindahkan Halley Research Station ke pedalaman untuk memastikan bahwa stasiun itu tidak akan terbawa ketika gunung es akhirnya terbentuk. Itu keputusan yang bijak," kata Garrod, seperti dikutip dari Independent, Selasa (2/3/2021).
Para ahli sekarang akan mengawasi situasi dna menilai setiap dampak potensial dari pecahan saat ini di lempengan es yang tersisa.
Menurut BAS, tanda-tanda pertama peristiwa di mana bongkahan es lepas dari gletser muncul pada November lalu, ketika jurang baru yang disebut North Rift di Brunt Ice Shelf menuju ke bagian yang besar.
"Selama Januari, celah ini mendorong timur laut hingga 1 kilometer per hari, memotong lapisan es mengapung setebal 150 meter. Gunung es terbentuk ketika retakan melebar beberapa ratus meter dalam beberapa jam pada 26 Februari, melepaskannya dari sisa lapisan es yang mengapung," tulis lembaga penelitian tersebut dalam pernyataan.
Baca Juga: Bentuk Kehidupan Misterius Ditemukan di Bawah Lapisan Es Antartika
Di sisi lain, Profesor Dame Jane Francis, direktur BAS, mengatakan tim telah mempersiapkan gunung es yang pecah selama bertahun-tahun.
Jaringan instrumen GPS BAS akan memberi peringatan dini jika pembentukan gunung es tersebut menyebabkan perubahan pada es di sekitar stasiun penelitian.
Berita Terkait
-
Covid-19 Capai Antartika, Benua Terakhir yang Sebelumnya Tak Tersentuh
-
Antartika Laporkan Virus Corona Pertama, Tak Ada Lagi Benua yang Aman
-
Kasus Covid-19 Pertama Ditemukan di Antartika, Semua Penelitian Dihentikan
-
Covid-19 Sudah Menyebar ke Seluruh Dunia, Antartika Laporkan Kasus Pertama
-
Mengancam Populasi Penguin, Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
HP Murah Moto G06 Power Segera Masuk ke Pasar Asia, Tawarkan Layar Luas
-
53 Kode Redeem FF Max Terbaru 3 Oktober: Raih Skin Scar, AK47 dan Bundel Menarik
-
Claude Sonnet 4.5 Resmi Dirilis: Model AI untuk Militer Hingga Dokter Spesialis
-
ASN Wajib Kuasai AI: Ini Kata Kominfo dan Indosat Soal Masa Depan Pelayanan Publik
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Background Aurora, Hasil Realistis
-
Perplexity Rilis AI Comet Gratis untuk Semua Pengguna
-
Viral Pejabat Polisi Kedapatan Nenteng iPhone 17 Pro Max, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
-
Honor Magic 8 dan Magic 8 Pro Siap Meluncur, Dilengkapi Sensor Kamera "Maple Merah"
-
18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
-
Segera Debut 8 Oktober, Realme 15 Pro Game of Thrones Bawa UI Khusus