Suara.com - Para ilmuwan mengungkap misteri pembantaian massal yang terjadi di Kroasia pada 6.200 tahun lalu.
Sebanyak 41 kerangka telah ditemukan dan dianalisis untuk mengungkap identitas serta penyebab kematian.
Penelitian mengungkap, kemungkinan anggota komunitas mereka sendiri yang telah membunuh 41 orang tersebut dan pembantaian dilakukan tanpa pandang bulu.
Mario Novak dari Institute for Anthropological Research di Zagreb, Kroasia, mengambil DNA dari 38 kerangka yang ditemukan di kuburan massal di Potocani.
Tiga kerangka lainnya tidak mengandung cukup materi genetik untuk diurutkan.
Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa orang-orang tersebut dibunuh dan dikubur pada tahun 4200 SM.
Para peneliti menemukan kuburan itu berisi 21 lelaki dan 20 perempuan, di mana setengahnya berusia di bawah 17 tahun pada saat meninggal. Sementara usia paling tua yang dianalisis dari kerangka berusia 50 tahun.
Tim ahli melihat bukti cedera kepala pada 13 tengkorak yang mungkin disebabkan oleh senjata tumpul.
"Kami berasumsi bahwa orang-orang ini mungkin sedang berlutut atau berbaring dan dipukul dari belakang. Semua luka ini mematikan karena tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan, jadi kematian mereka pasti terjadi seketika," kata Novak, dikutip dari New Scientist, Selasa (16/3/2021).
Baca Juga: Batu Mars dalam Misi Perseverance Pakai Bahasa Navajo
Penelitian juga mengungkapkan bahwa hanya 11 dari individu yang dianalisis secara genetik memiliki ikatan keluarga.
Namun, semua individu memiliki nenek moyang homogen yang sama, dengan 91 persen DNA berasal dari orang-orang Neolitik Anatolia dan 9 persen berasal dari manusia pemburu-pengumpul di Eropa Barat.
Hal tersebut menjelaskan bahwa pembantaian bukan dilakukan oleh pendatang baru, sebaliknya pelaku berasal dari populasi lokal yang homogen dan stabil.
Menurut Live Science, para peneliti menduga bahwa pembantaian itu mungkin dipicu oleh bertambahnya jumlah populasi secara mendadak atau perubahan kondisi iklim yang menghabiskan sumber daya seperti makanan, sehingga menyebabkan pembunuhan massal tanpa pandang bulu.
Berita Terkait
-
Takut Spesies Bumi Punah, Ilmuwan Berencana Bangun Bank Benih di Bulan
-
Animal X Dikhawatirkan Sembunyikan Virus Mematikan dan Picu Pandemi Baru
-
Ilmuwan Siap Kirim 6,7 Juta Sampel Sperma ke Bulan
-
Beri Daya Pangkalan Bulan, Ilmuwan Akan Bangun Menara Beton
-
Manusia Punya Kemiripan dengan Makhluk Aneh dari 550 Juta Tahun Lalu?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik di Tengah Keramaian, Bak Adegan Film
-
Vivo V60 Lite 4G dan 5G Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan
-
Xiaomi 17 Series Pecahkan Rekor Penjualan, 1 Juta Unit Laris Manis!
-
Terungkap Geekbench dan 3C, Snapdragon 8 Gen 5 Unjuk Gigi!
-
Komika Musdalifah Parodikan Jaden Smith, Bikin Heboh Di-repost Anak Will Smith
-
Huawei Mate 80 Series: Desain Kamera Baru, Pengisian Daya Super Cepat, dan Jadwal Rilis Terungkap!
-
Deddy Corbuzier Dicap Pelit Sama Istri dan Netizen, Begini Responsnya
-
TV Samsung Premium 2025: Pilihan Gamer dengan Refresh Rate hingga 240Hz dan Berteknologi AI
-
Targetkan 100.000 UMKM Siap Mendunia? Pelatihan AI Gratis dari ASEAN Foundation!
-
Kode Redeem Magic Chess Go Go Terbaru Oktober 2025: Ada Commander Gratis