Suara.com - Peneliti keamanan siber melaporkan Telegram kini disusupi hacker. Aplikasi perpesanan tersebut telah disematkan Trojan berbahaya yang disebut ToxicEye.
Menurut Peneliti di Check Point Software Technologies, Trojan ToxicExye (RAT) ini bisa masuk ke dalam perangkat PC, membocorkan data, meretas sistem kontrol dari jarak jauh, hingga menginstall ransomware.
Dikutip dari Gadgetsnow, Senin (26/4/2021), malware ToxicEye telah digunakan untuk mencuri informasi sensitif seperti password, riwayat penjelajahan, cookie dan informasi sistem lain, menghapus dan mentransfer data, merekam video atau audio, mematikan PC, mencuri konten clipboard, hingga menyebarkan keylogger.
Menurut laporan peneliti, peretasan ini bisa masuk ketika hacker membuat akun Telegram untuk beroperasi dan akun bot khusus. Akun ini memberi mereka kesempatan untuk terhubung dengan pengguna lain di Telegram melalui percakapan, menambahkan orang ke grup, atau mengirim request dengan memasukkan nama pengguna Telegram bot.
Selanjutnya, mereka menggabungkan token bot dengan ToxicEye RAT atau malware lainnya dan mengirimkannya ke dalam lampiran email. Sebagai contoh, nama lampiran yang terinfeksi malware adalah 'paypal checker by saint.exe'.
Ketika pengguna membuka email tersebut, mereka akan diarahkan ke sistem yang terhubung dengan akun Telegram Hacker. Selanjutnya, tautan menuju channel berbahaya yang dibuat hacker.
Bahkan jika pengguna sudah menginstal Telegram sebelumnya, Trojan tersebut ternyata sudah tertanam di lampiran email. Saat menghapus aplikasi Telegram, malware juga bakal tetap berada di sistem perangkat pengguna.
Berita Terkait
-
HP Android Lebih Rentan! Kaspersky Ungkap Peningkatan Serangan Malware di Semester I 2025
-
Terungkap Trojan Efimer Targetkan Organisasi Melalui Email Phishing
-
10 Antivirus Terbaik 2025: Gratis tapi Ampuh Lindungi Komputer dari Malware
-
Serangan Malware di HP Android Tercatat Melonjak di Awal 2025
-
Diperiksa 6 Jam, Lisa Mariana Akui Perannya dalam Video Syur yang Hebohkan Publik
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024