Suara.com - Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, mendorong operator seluler untuk menguji coba internet 5G di berbagai spektrum frekuensi radio.
Dorongan ini disampaikan Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Mulyadi. Ia berharap operator seluler dan pemerintah bisa memahami seberapa besar jaringan 5G jika digunakan di spektrum tertentu.
"Jika operator ingin mengetahui seberapa besar efek dan kecepatan jaringan 5G di spektrum tertentu, maka ini perlu dilihat dan direview," kata Mulyadi dalam uji coba internet Smartfren, Kamis (17/6/2021).
Dalam uji coba internet 5G Smartfren, yang dimanfaatkan adalah pita frekuensi 26 GHz. Hasilnya, kecepatan unduh dari jaringan tersebut bisa tembus 1,85 Gbps.
Akan tetapi, Mulyadi menyebut Kominfo belum membuka lelang untuk frekuensi 26 GHz. Frekuensi tinggi ini (mmWave) juga belum diberikan izin oleh pemerintah.
Namun operator seluler bisa memanfaatkan kecepatan 5G di jaringan tersebut. Sehingga, semua orang bisa tahu manfaatnya apabila nantinya sudah bisa digunakan.
"Uji coba Smartfren ini bukan bagian dari proses perizinan. Ini penelitian dan pengecekan, review. Belum dikeluarkan izinnya," jelas Mulyadi.
Lebih lanjut, ia berharap uji coba ini dapat dilaksanakan untuk mendorong inovasi penggunaan aplikasi baru lewat jaringan 5G. Mulyadi menyebut Indonesia harus hati-hati dalam memanfaatkan jaringan generasi kelima tersebut.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kemenkominfo diminta berhati-hati dalam menggelar 5G. Meskipun kecepatannya lebih tinggi dari 4G, tapi jika tidak melibatkan industri dalam negeri, Indonesia hanya akan jadi smart user," pungkasnya.
Baca Juga: Uji Coba Kecepatan, Internet 5G Smartfren Tembus 1,85 Gbps
Operator seluler baru bisa menggelar layanan 5G jika sudah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi dari Kominfo. Saat ini baru operator seluler Telkomsel yang menggelar layanan 5G untuk komersial, di pita frekuensi 2,3GHz.
Sementara Indosat Ooredoo baru saja mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kominfo, dalam waktu dekat mereka juga akan meluncurkan layanan 5G di pita frekuensi 1,8GHz.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Ubah Jerami Jadi Bahan Bakar Diesel, Traktor Ikut Uji Coba!
-
Ironi Guru: Dituntut Mendidik Karakter, tapi Tangannya Terikat Aturan
-
Dedi Mulyadi Ekspos Bahan BBM Jenis Baru: Bukan Lagi Limbah, Jerami Disulap Jadi 'Solar' Murah
-
Smartfren Perluas Jaringan 4G LTE dan VoLTE di Nusa Tenggara Barat, Dukung Akselerasi Digital Daerah
-
XLSMART Perkuat Jaringan di Bengkulu, Dorong Akses Digital Cepat Hingga ke Pelosok Daerah
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
5 Pilihan HP Murah dengan Chipset Snapdragon 8 Gen 3, Performa Ngebut Anti-lag!
-
Realme C85 dan C85 Pro Debut ke Indonesia 26 November, HP Murah Pemecah Rekor Dunia
-
Fortinet Rilis Solusi Secure AI Data Center: Standar Baru Keamanan di Era GPU dan Model AI Raksasa
-
Film Live-Action The Legend of Zelda Tayang 2027, Begini Penampakan Pertamanya
-
Strava Rilis Fitur Untuk Sebuah Tujuan: Olahraga Kini Bisa Sekaligus Berbuat Kebaikan
-
Akibat Hubungan Kandas, Wanita Jepang Ini Menikahi Karakter AI ChatGPT
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 18 November 2025, Banjir Hadiah Gratis!
-
15 Kode Redeem FC Mobile 18 November 2025, Manfaatkan Pekan Terakhir Event FootyVerse
-
Viral! Netizen Salfok dengan Peringatan soal Air Hujan Tercemar: Siapa yang Mau Mangap Saat Gerimis?
-
Mengapa Transisi Menuju Energi Terbarukan Berjalan Lambat?