Suara.com - NASA melakukan percobaan pertama menggunakan penjelajah baru Perseverance di Mars untuk mengambil sampel batuan Planet Merah. Namun, upaya tersebut gagal.
Penjelajah seukuran mobil itu mendarat di dalam Kawah Jezero, Mars, pada Februari lalu dengan dua misi utama, yaitu berburu tanda-tanda kehidupan kuno dan mengumpulkan serta menyimpan sampel Mars untuk dibawa kembali ke Bumi.
Perseverance mulai mengebor lubang pengumpulan sampel pertamanya pada Jumat (6/8/2021). Tetapi, data menunjukkan bahwa tidak ada batu atau debu Mars yang berhasil masuk ke dalam tabung pengambilan sampel.
"Saya yakin kami memiliki tim yang tepat untuk mengerjakan ini dan kami akan bertahan mencari solusi untuk memastikan kesuksesan di masa depan," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, seperti dikutip dari Space.com pada Sabtu (7/8/2021).
Misi Perseverance sendiri merupakan langkah pertama dalam kampanye pengembalian sampel Mars yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Menurut NASA, Perseverance memiliki 43 tabung sampel dan setidaknya 20 tabung di antaranya harus terisi.
Data yang dikirim dari penjelajah menunjukkan bahwa bor yang digunakan untuk mengambil sampel berfungsi sebagaimana mestinya dan pemrosesan tabung sampel juga tampak normal.
Meskipun lubang pengambilan sampel berhasil dibor, tetapi tabung kosong. Hasil ini belum pernah ditemukan selama pengujian sistem pengambilan sampel di Bumi.
Manajer proyek Perseverance, Jennifer Trosper, memperkirakan kemungkinan hal ini terjadi karena target sampel tidak bergerak dan kemungkinan kecil adanya masalah perangkat keras dengan Sistem Sampling dan Caching.
Baca Juga: Penjelajah NASA Temukan Batu Mirip Kadal di Mars
"Selama beberapa hari ke depan, tim akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menganalisis data yang kami miliki dan juga memperoleh beberapa data diagnostik tambahan untuk mendukung pemahaman penyebab tabung kosong," ucap Trosper.
Data tambahan itu akan mencakup foto detail lubang bor, yang akan diambil Perseverance dengan kamera WATSON di ujung lengannya.
Batuan di Mars tidak selalu dapat diprediksi dengan benar oleh para ilmuwan. Terkadang, batu terbukti secara signifikan lebih keras atau lebih rapuh daripada yang diantisipasi oleh anggota tim misi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Cara Mudah Mengakses Komputer Lain dari Mac
-
5 Smartwatch Murah untuk Anak Sekolah, Sudah Dilengkapi Fitur SOS dan Tahan Air
-
Mengapa Kucing dan Anjing Makan Rumput? Ini Penjelasan Ilmiahnya
-
5 HP Layar AMOLED Termurah 2025, Cocok untuk Nonton dan Gaming Ringan
-
42 Kode Redeem FF 17 Desember 2025: Klaim Skin Pistol Gratis dan Bocoran Kalender Part 2
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai 6000 mAh untuk Ojek Online dan Kerja Lapangan, Bye Lowbatt
-
27 Kode Redeem FC Mobile 17 Desember 2025: Sikat Hazard 115 dan Paket Festive Fixtures
-
LG Hadirkan Solusi Display dan HVAC Berbasis AI dan Hemat Energi, Demi Genjot Sektor B2B
-
7 HP dengan Kamera Leica Terbaik 2025, Hasil Foto Premium Bak Profesional