Di tengah pandemi COVID-19, kata Anthonius, bahaya yang mengancam bukan cuma virus corona, tetapi juga hoaks mengenai COVID-19.
Menurut Anthonius, ada tiga motif penyebar hoaks, yakni orang yang ingin terkenal dan viral seperti penyebar hoaks babi ngepet di Depok, orang yang didorong alasan ekonomi karena ingin mendulang trafik pengunjung serta alasan politik yang banyak terjadi menjelang pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah.
Per 31 Juli 2021, ada 8.814 hoaks umum, 1.859 hoaks mengenai COVID-19, 295 hoaks vaksin COVID-19 dan 42 hoaks pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Kominfo mencegah dan menindak dengan cara pemberian literasi digital agar masyarakat punya wawasan terkait pemanfaatan internet, memblokir situs dan konten penyebar hoaks, mengklarifikasi isu hoaks di masyarakat lewat berbagai media serta menindak pelaku pembuat dan penyebar konten bekerjasama dengan Polri.
Inisiatif Kominfo dalam melawan hoaks dilakukan dari hulu ke hilir. Upaya dilakukan di hulu dengan meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat.
Selain itu, Kominfo juga menindak langsung untuk mengurangi persebaran hoaks lewat teknologi dan kolaborasi dengan platform media sosial. Di sini, Kominfo berkolaborasi dengan penyedia platform media sosial dalam menindak konten hoaks (take down) juga meningkatkan inovasi teknologi seperti lewat aplikasi tracking. Di bagian hilir, Kominfo memberikan bantuan teknis dalam mengawasi penyebaran konten hoaks. [Antara]
Berita Terkait
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Wamen Nezar Patria Sebut Pentingnya Digitalisasi buat Pengembangan Wilayah, Kenapa?
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
-
Diperiksa di Bui, Plate Lempar Tanggung Jawab Proyek PDNS ke Bawahan yang Jadi Tersangka
-
Masih Penasaran Video Andini Permata? Salah Klik, Data Pribadi Ludes Disikat Hacker
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Sonic Racing CrossWorlds: Sinopsis, Harga, serta Spek Minimum untuk Main Game
-
Silent Hill F: Sinopsis, Harga, dan Spesifikasi Minimum PC untuk Main Game
-
Kenalan dengan Eman Llanda Sangco, Gold Laner Berbakat Asal Filipina
-
20 Kode Redeem FF Hari Ini 1 Oktober 2025, Gaet Budle Firefall Eksklusif Langsung
-
11 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025 Bikin Hoki, Sikat Icon Hernandez Gratis
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
10 Aplikasi untuk Menghapus Objek Foto yang Mengganggu di Latar Belakang
-
Mesin Pencari Itu Gimana Sih? Panduan Simpel untuk Pemula
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Melayang di Kegelapan yang Viral