Suara.com - NASA menunda kembali peluncuran teleskop yang disebut sebagai penerus Hubble, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang telah lama ditunggu-tunggu.
Penundaan tersebut diumumkan oleh NASA dan mitranya Badan Antariksa Eropa (ESA) yang mengatakan JWST tidak akan memulai pengamatan tahun ini.
Kedua lembaga mengumumkan bahwa JWST akan ditargetkan untuk peluncuran pada 18 Desember mendatang, lebih dari enam minggu setelah tanggal peluncuran yang ditetapkan sebelumnya.
Proyek yang sangat dinanti-nantikan ini telah berulang kali mengalami penundaan karena berbagai masalah, mulai kekurangan dana hingga pandemi Covid-19.
Meski begitu, penundaan ini tidak mengejutkan bagi Thomas Zurbuchen, yang menjabat sebagai administrator asosiasi NASA untuk ilmu pengetahuan.
Pada Juni, ia mengakui bahwa tampaknya garis waktu untuk peluncuran yang dijadwalkan pada 31 Oktober akan sulit.
JWST belum dikirim dari lokasi saat ini di California ke lokasi peluncuran ESA di Kourou, Guyana Prancis.
Perkiraan menunjukkan bahwa teleskop itu membutuhkan waktu penyelesaian sekitar 10 minggu dari pengiriman sampai peluncuran.
Sementara itu, roket Ariane 5 yang akan meluncurkan JWST ke luar angkasa baru akan dikirim dari Eropa ke Amerika Selatan untuk penerbangan pada pertengahan Agustus.
Baca Juga: Hubble Ungkap Rahasia Anti Penuaan Bintang Katai Putih
Ariane 5 melakukan penerbangan pertamanya dalam hampir satu tahun pada 30 Juli.
Roket tersebut harus melakukan persiapan penerbangan lain pada akhir bulan ini sebelum digunakan untuk meluncurkan JWST.
"Hingga saat ini, bersama-sama kami telah mengatasi hambatan teknis serta tantangan selama pandemi," kata Gregory L. Robinson, direktur program JWST di NASA, seperti dikutip dari Space.com, Kamis (9/9/2021).
Setelah JWST diluncurkan, teleskop itu akan menghabiskan waktu sekitar satu bulan menempuh jarak 1,5 juta km ke tujuannya, titik Lagrange kedua (L2).
Dari sana, JWST akan berada di orbit yang relatif stabil di sisi berlawanan Bumi dari Matahari.
Lokasi sangat penting untuk teleskop, yang harus tetap terlindung dengan baik dari panas yang akan mengganggu kemampuan inframerah.
Berita Terkait
-
ISS Retak, Ilmuwan Pesimis Stasiun Luar Angkasa Tak Dapat Diperbaiki
-
Penjelajah NASA Siap Lakukan Upaya Pengumpulan Sampel Kedua di Mars
-
Hubble Abadikan Penampakan Objek Langka, Mirip Lightsaber Star Wars
-
Ngeri! NASA Bagikan Penampakan Badai Terburuk Ida dari Luar Angkasa
-
Kekurangan Nitrogen Cair, NASA Tunda Peluncuran Satelit Landsat 9
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan
-
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 Lengkap
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator
-
Empat Tim Esports Indonesia Siap Tempur di APAC Predator League 2026