Negara dengan garis lintang tinggi maksudnya adalah negara dengan letak astronomisnya di rentang 66,5° - 90° LS/LU dekat dengan wilayah kutub, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Ketika badai matahari ekstrem berlangsung, sulit diprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan internet bawah laut yang rusak. Oleh karena itu, akan ada kemungkinan terjadi pemadaman internet dalam skala besar yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan terakhir. Itulah yang kemudian akan secara ekstrim disebut kiamat internet.
Ekonomi akan Terdampak
Secara otomatis, kiamat internet juga berhubungan dengan roda ekonomi di berbagai negara. Seluruh aktifitas ekonomi yang berlangsung menggunakan internet akan langsung terdampak.
Jutaan orang bisa kehilangan mata pencarian selama koneksi internet terputus. Dampak kiamat internet pada ekonomi di Amerika Serikat saja dalam sehari diperkirakan lebih dari 7 miliar dollar AS. Nilai itu menyentuh Rp 99,720 triliun. Oleh karena itu, para ilmuwan menyarankan agar operator jaringan internet mulai menganggap serius ancaman cuaca matahari ekstrem ini.
Berdasarkan catatan sejarah, badai matahari ektrem pernah terjadi pada 1859 dan 1921. Badai yang terjadi tahun 1859 mengakibatkan kabel telegraf terbakar dan aurora yang biasanya terlihat hanya di kutub bisa terlihat di dekat Kolombia.
Kemudian badai pada 1989 terjadi dalam skala lebih kecil namun dapat membuat seluruh provinsi Quebec di Kanada padam selama sembilan jam. Demikian uraian tentang apa itu kiamat internet yang sedang jadi pembahasan di dunia maya.
Kontributor : Mutaya Saroh
Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Badai Matahari Bisa Sebabkan Kiamat Internet
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK
-
Penjualan iPhone 17 Series Laris Lampaui iPhone 16, Model Air Tak Sesuai Harapan
-
Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp, Ternyata Sangat Mudah!
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober: 26 Ribu Gems dan Paket 111-113 Menanti
-
Ciri-Ciri Player Dark System Game Mobile Legends, Musuh Tersembunyi yang Merusak Rank-mu!
-
Ditandu hingga Lakukan Prosesi Basuh Kaki, Video 'Pangeran' Gibran Tuai Perbincangan Netizen
-
Spesifikasi PC Jurassic World Evolution 3: Minimal RAM 16 GB dan Intel Core i5
-
3 HP Xiaomi yang Kompatibel Wireless Charging: Tak Perlu Repot Bawa Kabel