Suara.com - Semakin banyak pemerintahan di dunia menerima teknologi kecerdasan buat (artificial intelligence atau AI) dengan sangat penuh keyakinan.
Pada 2018, tercatat setidaknya 22 negara di seluruh dunia, dan juga Uni Eropa, telah meluncurkan garis besar strategi nasional untuk membuat AI bagian dari pengembangan bisnis, dan banyak negara lain mengumumkan kerangka etis pengembangannya.
Uni Eropa mencatat lebih dari 290 kebijakan inisiatif AI di negara-negara anggotanya antara 2016 dan 2020.
Yang terbaru adalah Irlandia, yang baru saja mengumumkan strategi nasional AI, “AI – Here for Good”. Negara itu ingin menjadi “pemimpin internasional dalam menggunakan AI untuk keuntungan bagi ekonomi dan masyarakat kami, melalui pendekatan yang fokus pada manusia dan beretika dalam pengembangan, adopsi, dan penggunaannya”.
Tujuan tersebut akan dicapai lewat delapan arahan kebijakan, termasuk meningkatkan kepercayaan dan pemahaman pada AI menggunakan “duta besar AI” yang akan menyebarkan pesan ke seluruh Irlandia. Aspek lain adalah untuk mempromosikan penggunaan AI oleh kalangan bisnis dan pemerintahan Irlandia dalam kerangka moral dan etis khusus.
Ada beberapa kekurangan dalam strategi ini, yang juga dialami negara lain (terlepas dari strategi AI yang jelas-jelas buruk, seperti faktor pengawasan warga oleh negara di Cina).
Semangat yang cacat
Strategi-strategi semacam ini memiliki semangat menggebu-gebu dan histeria yang sama terkait AI. Contoh sederhana adalah CEO Alphabent (perusahaan induk Google), Sundar Pichai, yang pada 2016 mengklaim bahwa “AI adalah salah satu hal paling penting yang sedang manusia kerjakan. AI lebih penting dibanding, mungkin, listrik atau api.”
Pichai berkata begitu karena model bisnis perusahaan dia sangat bergantung pada AI dan kepercayaan orang terhadap AI. Strategi Irlandia persis serupa dengan semangat itu dengan klaim bahwa AI akan melipatgandakan pertumbuhan ekonomi negara itu pada 2035. Negara itu tidak menjelaskan pertumbuhan siapa atau pertumbuhan yang bagaimana.
Baca Juga: Jadi Tren, Influencer dengan Kecerdasan Buatan Ini Laris Manis
Strategi itu mempromosikan beragam aplikasi berbasis AI yang berguna - misalnya memperbaiki infrastruktur sepeda di Dublin, menyediakan alat-alat dalam bahasa Irlandia, menghemat energi, dan membuat hidup lebih mudah bagi penderita dementia - tapi sulit untuk memahami bagaimana ini semua dapat melipatgandakan pertumbuhan ekonomi.
Patut dicatat, AI sangat penting hanya bagi segelintir perusahaan platform digital seperti Google, Apple, Facebook, Amazon and Alibaba - bisa disingkat GAFAA.
Mereka menikmati keuntungan sangat besar sebagai pelaku utama karena saat ini AI membutuhkan data sangat banyak. Semakin banyak orang menggunakan platform mereka, laba yang bisa diperoleh dari data meningkat drastis.
Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang mampu bergerak terlebih dulu dan berhasil untuk memonopoli dan mencegah perusahaan lain ikut menikmati. Perusahaan platform digital mengganggu bisnis yang ada dengan menghancurkan perusahaan lain.
Contohnya adalah Google - yang pada dasarnya adalah mesin pencari web - mengganggu model bisnis surat kabar yang bergantung pada iklan, atau Apple yang menjual lebih banyak jam tangan dibanding industri jam Swiss yang telah berusia ratusan tahun.
Platform-platform ini juga menekan munculnya perusahaan baru, misalnya dengan membeli semua perusahaan baru yang berpotensi menjadi pesaing. Praktik ini mematikan inovasi.
Berita Terkait
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
CEO Baru Mozilla Fokuskan Firefox pada AI yang Transparan dan Terpercaya
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Percakapan AI Pengguna Diduga Dijual Lewat Ekstensi Browser
-
LG Hadirkan Solusi Display dan HVAC Berbasis AI dan Hemat Energi, Demi Genjot Sektor B2B
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 21 Desember 2025, Klaim Stam 115 dan Rank Up Gratis
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius