Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate menyebut industri media saat ini ditantang pemain baru, yakni media baru atau layanan Over The Top (OTT).
Menurutnya, kehadiran platform OTT saat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
"Industri media kini dihadapkan dengan pendatang baru yaitu, media Over The Top yang menyajikan berbagai konten yang dapat dipilih sesuai dengan minat penggunanya," jelasnya.
Layanan Over The Top atau OTT adalah sebuah layanan yang menyediakan konten berupa data, informasi, atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet. Layanan ini bisa diakses secara gratis maupun berbayar atau berlangganan.
Contoh layanan OTT di Indonesia yaitu YouTube, Netflix, Disney+ Hotstar, RCTI+, Vision+, Vidio.com, Viu, iFlix, dan lain sebagainya.
Menurut Johnny, kemudahan yang ditawarkan oleh layanan OTT akan menantang industri media konvensional. Terlebih jika dikaitkan dengan upaya mempertahankan eksistensi, relevansi, dan kualitas konten dunia penyiaran.
"Kehadiran platform OTT merupakan game changer dan momentum bagi industri media konvensional untuk semakin mengevaluasi kualitas dan variasi produk-produk yang ditawarkan," ungkapnya.
Dalam skala global, Plate melihat perkembangan OTT di Indonesia juga disertai dengan penetrasi konten asing yang berasal dari berbagai negara selain Indonesia.
Sebagai contoh, ia mengungkap penetrasi konten-konten asing sudah menjamur di televisi seperti dari Turki, Jepang, Korea, India, bahkan Spanyol.
Baca Juga: Kominfo Imbau Media Tak Hanya Kejar Rating
"Hal ini menunjukkan bahwa landscape industri global yang didorong oleh sumber daya pembiayaan yang luar biasa semakin siap, untuk berekspansi secara global, termasuk ke Indonesia," paparnya.
Untuk itulah, pemerintah siap berkolaborasi dengan pelaku industri media di Indonesia. Kolaborasi itu diharapkan dapat menghadirkan kebijakan yang mendorong pengembangan industri media dan pertelevisian secara lebih baik dan berkualitas.
"Kita bersama mempunyai tantangan yang harus kita hadapi, antara lain payung hukum yang memadai agar dapat tercipta konvergensi usaha dan level of playing field yang berimbang antara media penyiaran konvensional dengan the new comer Over The Top," ujarnya.
Menghadapi tantangan pengelolaan OTT, menurut Kominfo, Pemerintah juga siap berkolaborasi dengan menghadirkan tata kelola media sebagai bagian upaya meningkatkan kontribusi sektor ekonomi mikro
"Untuk menghasilkan efisiensi dan produktivitas industri yang lebih baik, menghasilkan konten berita dan siaran yang lebih berkualitas, membentuk selera pasar media dan penyiaran yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen atau pemirsanya sendiri," jelasnya.
Berita Terkait
-
Mencari Makna Merdeka di Tengah Gelombang PHK Media
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Wamen Nezar Patria Sebut Pentingnya Digitalisasi buat Pengembangan Wilayah, Kenapa?
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
-
Diperiksa di Bui, Plate Lempar Tanggung Jawab Proyek PDNS ke Bawahan yang Jadi Tersangka
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
Terkini
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Oktober 2025, Kesempatan Gaet Pirlo OVR 110 dan Ribuan Gems
-
Redmi Turbo 5 Dirumorkan Bawa Baterai 9.000 mAh, Jadi POCO X8 Pro?
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Jadi Sketsa Abstrak Bergaya Coretan Tangan
-
Cuaca Panas Mendidih Pagi-Malam Akhir-akhir Ini Bukan Gelombang Panas, Ini Kata BMKG
-
Seri Little Nightmares Berlanjut: Hadir dengan Tokoh Baru dan Mode Co-op
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Adaptasi Game, Film Mortal Kombat 3 Sedang Dalam Pengerjaan
-
Pendiri NU Alumni Al Khoziny, Gus Miftah Cibir DPR yang Mau Cabut Izin Ponpes
-
HP Vivo dan iQOO Apa Saja yang Kebagian Upgrade ke Origin OS 6? Cek di Sini!