Suara.com - Aryo Adhi Condro, mahasiswa S3 di IPB University, dalam studinya menemukan bahwa separuh spesies primata di Indonesia akan punah pada 2050 akibat pemanasan global. Untuk mencegah bencana hayati ini, ia menawarkan solusi. Berikut ulasannya:
Primata merupakan hewan yang memiliki kekerabatan paling dekat dengan manusia secara biologis. Hewan ini memberikan pengetahuan yang sangat krusial bagi ilmu biologi, perilaku, ekologi, dan kesehatan.
Di dalam ekosistem hutan, primata berperan penting dalam pemencaran biji. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa lebih dari 75% penyebaran vegetasi dalam ekosistem hutan tropis dilakukan oleh satwa frugivora atau pemakan buah (termasuk beberapa famili primata).
Sayang, sekitar 30 jenis primata di Indonesia terancam punah pada 2050 akibat perubahan iklim, termasuk orang utan sumatra dan kukang jawa. Temuan ini berbasis penelitian yang saya lakukan bersama tim dari Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, IPB University.
Guna meredam dampak tersebut, kami menelaah solusi yang efektif untuk mempertahankan biodiversitas sekaligus menekan angka kepunahan spesies-spesies primata. Hasilnya, kawasan konservasi dapat menjadi andalan dengan efektivitas yang tinggi dalam melindungi primata Indonesia dari iklim yang berubah, dibandingkan area di luar kawasan konservasi.
Memulihkan kawasan perlindungan primata
Indonesia memiliki 12 persen kawasan konservasi sebagai garda terdepan untuk perlindungan biodiversitas yang ada di dalamnya.
Studi dilakukan melalui simulasi perubahan vegetasi yang dielaborasi dengan perubahan iklim pada 2050 berdasarkan skenario pesimistis. Tujuannya untuk melihat upaya konservasi yang dapat dilakukan untuk mencegah kepunahan primata berbasis lanskap.
Hasilnya, kami menemukan beberapa areal prioritas restorasi pada kawasan konservasi di Indonesia yang mencakup sekitar 33% dari total areal konservasi saat ini seluas 4,1 juta hektare. Di antaranya adalah Taman Nasional Kerinci Seblat di perbatasan Jambi-Sumatera Barat; Taman Nasional Siberut; Kepulauan Mentawai, Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah; dan Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Orangutan di Indonesia Akan Punah pada 2050
Taman Nasional tersebut merupakan habitat alami bagi beberapa spesies primata penting di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah siamang, beruk siberut, owa/ungka, dan orang utan kalimantan.
Restorasi dapat dilakukan melalui penanaman vegetasi alami atau endemik kawasan konservasi tersebut. Vegetasi ini berguna sebagai sumber pakan dan perlindungan bagi primata maupun spesies yang hidup di dalam kawasan tersebut.
Selain itu, kami juga mengindikasi beberapa kawasan konservasi yang dapat dijadikan sebagai tempat penampungan atau refugia untuk habitat primata masa depan. Refugia adalah suatu area alami yang memiliki stabilitas iklim dan kualitas tutupan vegetasi yang baik untuk menjaga kelangsungan hidup primata.
Beberapa tempat yang tepat untuk menjadi refugia primata adalah Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Utara; Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah; Suaka Margasatwa Kerumutan, Riau; Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum di Kalimantan Barat.
Lokasi-lokasi tersebut cocok menjadi habitat primata seperti bekantan, lutung, dan orang utan kalimantan.
Primata di luar kawasan konservasi jangan dilupakan
Berita Terkait
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Dampak Pemanasan Global terhadap Ekosistem Pesisir Indonesia
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Studi Ungkap Perilaku Ciuman Sudah Ada Sejak 20 Juta Tahun Lalu, Lebih Tua dari Peradaban Manusia
-
Otaknya Nggak Kalah Sama Manusia! Ini 10 Hewan Paling Cerdas di Muka Bumi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Hitung Kalori Terbakar Paling Akurat, Cocok untuk Pantau Diet
-
Tak Hanya Layar OLED, iPad Mini 8 Diprediksi Pakai Chip Lebih Bertenaga
-
Jadi Prioritas, Sebagian Besar Pekerja Bethesda Garap Game The Elder Scrolls 6
-
5 Smartwatch dengan Fitur Olahraga Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta untuk Pemula
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember: Raih Pemain Italia OVR 115 dan 10.000 Gems
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember: Klaim Bundle Anniversary, Diamond, dan Item Winterland
-
Honor Win Debut Akhir Desember, HP Gaming dengan Baterai Super Jumbo
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta