Suara.com - Youtap Indonesia memperkenalkan program baru bernama Mitra Usaha Youtap. Program ini dimaksudkan untuk membantu para UMKM untuk digitalisasi dan tumbuh di masa pemulihan pandemi Covid-19.
Program Mitra Usaha Youtap ini mencakup bantuan memulai usaha, mengelola usaha, menerima pembayaran non-tunai, membeli stok, mendapatkan akses ke layanan keuangan, memiliki media jualan online, hingga menjalankan promosi dan pemasaran.
CEO Youtap Indonesia Herman Suharto mengatakan, selama dua tahun berdiri, pihaknya secara aktif mendengarkan berbagai aspirasi dan melakukan riset pasar untuk mengerti kebutuhan pelaku usaha.
Untuk itulah, sambung Herman, Youtap terus memberikan layanan yang inovatif dan solutif agar UMKM dapat bertahan dan berkembang, dari mulai layanan pencatatan digital hingga Belanja Stok.
"Kami secara proaktif menciptakan solusi cepat dan mudah bagi mereka yang memiliki mimpi membuka usaha, dengan solusi all-in-one dalam layanan Mitra Usaha," ujar Herman dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/3/2022).
Di dalam ekosistem digital untuk pelaku usaha Youtap, ada hubungan yang saling memberdayakan dan menciptakan kemitraan antara pemasok, pelaku UMKM, enterprise dan lembaga keuangan.
Partner skala enterprise seperti JAPFA Best Meat dan Sosro sudah bergabung sebagai pemasok dan ratusan ribu produknya sudah dimanfaatkan kembali oleh merchant UMKM Youtap sebagai produk jualan.
Selain itu, kemudahan teknologi Youtap sebagai aplikasi pembayaran digital juga dirasakan oleh para pedagang gerobak sepeda Sari Roti yang telah mampu menjual barangnya lebih seamless dengan metode pembayaran digital sekaligus fitur PHP (Pesan dari Hape).
Youtap turut mengajak semua pelaku usaha untuk langsung mengambil langkah digital dan memulai usaha. Setelah registrasi yang instan dan mudah melalui mulaiusaha.youtap.id, pelaku usaha bisa langsung memilih Paket Usaha yang telah disediakan pada layanan Belanja Stok untuk langsung berjualan.
Baca Juga: Bangkit Saat Pandemi, Pemprov Jateng Terus Dorong Digitalisasi Terhadap UMKM
Selain itu, keuntungan yang didapat juga sangat besar, di mana pelaku usaha bisa hemat sampai 70 persen. Di sisi lain, mitra strategis supplier juga mendapatkan keuntungan dengan bisa menjangkau pasar baru dan pasar yang lebih luas melalui jaringan pelaku usaha Youtap, khususnya UMKM.
Youtap juga melakukan digitalisasi ekosistem pasar basah, dengan tujuan agar usaha yang dijalankan para pedagang akan semakin modern sesuai
dengan perubahan perilaku konsumen saat ini yang serba digital. Hingga kini sudah ada lebih dari 12.000 ekosistem yang telah bergabung bersama Youtap.
Salah satunya adalah pasar Pasar Segar Bintaro yang menjadi lokasi acara peluncuran Mitra Usaha Youtap.
"Ke depannya, Youtap akan terus mendorong digitalisasi lebih banyak pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah Indonesia untuk menjadi pasar yang modern dan go-digital," sambung Herman.
Tidak berhenti di situ, Youtap juga melihat pentingnya para pelaku usaha untuk meningkatkan strategi pemasaran termasuk merambah dunia sosial media untuk meningkatkan penjualan.
Oleh karena itu, Youtap juga menawarkan solusi usaha Layanan Pemasaran yang akan membantu UMKM mendapatkan kebutuhan seperti logo, perabot usaha, dan konten sosial media lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk semakin mematangkan usahanya.
“Semua inovasi yang ada di Youtap senantiasa diciptakan untuk memberikan layanan yang menyeluruh, termasuk untuk menjaga kinerja bisnis dan menunjang kepuasan pelanggan," ujar dia.
"Komitmen kami dalam mengajak lebih banyak pelaku usaha bergabung ke dalam ekosistem digital juga turut membantu mewujudkan target pemerintah, 30 juta UMKM Go Digital pada 2024 dan tercipta pemulihan ekonomi Indonesia,” jelas Herman.
Berita Terkait
-
Incar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menkomdigi Dorong Digitalisasi dan Penggunaan AI untuk UMKM
-
Denyut Nadi Ekonomi via Digitalisasi UMKM: Jalan Menuju Indonesia Maju
-
Tips Produk UMKM Cepat Dikenal: Maksimalkan Peran Media Sosial
-
Sosialisasi Hasil Penerapan Digitalisasi UMKM di Bendorejo Semanu DIY oleh Mahasiswa Mercu Buana
-
Dorong Digitalisasi dan Perluas Akses Pasar Pelaku UMKM Melalui Program Damping UMKM
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Redmi Pad 2 Pro: Bocoran Spesifikasi Gahar, Baterai 12.000 mAh, Siap Meluncur Minggu Depan?
-
Tencent Tuduh Sony Memonopoli Game usai Digugat, Sebut Horizon Tidak Orisinal
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 19 September 2025: Ada Skin Scar, XM8, dan Diamond
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital
-
Peluncuran iPhone 17 Picu Penipuan Online di Seluruh Dunia
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 September: Ribuan Gems dan Pemain 111 Menanti
-
AMD Ryzen AI 300 Series Otaki Laptop AI Tercanggih Hadir di Lenovo Yoga Pro dan IdeaPad!
-
EA FC 26 Sudah Bisa Dimainkan: Daftar Ikon Terungkap, Gameplay Tuai Pujian
-
Render Vivo V60 Lite 4G Beredar: Desain Mirip iPhone 17, Harga Lebih Murah