Suara.com - Peneliti Jepang telah mengusulkan pembangunan gravitasi buatan di Bulan dan Mars.
Nantinya, bangunan ini dapat membantu mengurangi risiko kesehatan bagi manusia saat berada di luar angkasa.
Proposal mereka mengikuti sebuah penelitian yang diterbitkan awal bulan ini, menemukan astronaut menderita keropos tulang signifikan saat berada di lingkungan dengan gravitasi rendah.
Kondisi dialami sekitar setahun setelah para astronaut kembali ke Bumi.
Sekarang para peneliti dari Universitas Kyoto dan Kajima Corporation telah mengusulkan struktur berputar besar yang akan menciptakan efek gravitasi seperti Bumi melalui gaya sentripetal.
Mereka mengusulkan untuk membangun fasilitas hidup di Bulan yang disebut Lunar Glass, tingginya hampir 400 meter dan menyelesaikan rotasi penuh setiap 20 detik.
Dilansir laman Sky, Rabu (13/7/2022), fasilitas serupa yang disebut Mars Glass diusulkan untuk Mars.
Rendering bangunan-bangunan ini yang dibagikan oleh Pusat Antariksa Manusia SIC di Universitas Kyoto, mirip dengan stasiun luar angkasa dalam film fiksi ilmiah Elysium 2013, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil.
Permukaan gedung bertingkat yang berputar dikelilingi oleh air cair dan tanah dengan pepohonan, menciptakan bioma mini dengan siklus air dan karbo untuk menopang populasi manusia.
Baca Juga: Penjelajah NASA di Mars Sukses Kumpulkan Sampel Batuan Ke-9
Di samping fasilitas ini, para peneliti mengusulkan sistem transportasi antarplanet yang mempertahankan gravitasi seperti Bumi dalam perjalanan yang disebut sistem Hexatrack.
Gerbong kereta Hexatrack berbasis darat akan dipisahkan di stasiun injektor dan kemudian dimasukkan ke dalam pod heksagonal berputar, yang juga menghasilkan gaya sentripetal saat bepergian melalui ruang angkasa.
Gravitasi simulasi rotasi sudah digunakan dalam sentrifugal high-g untuk melatih astronot dan penerbang.
Film fiksi ilmiah termasuk Elysium, Interstellar, dan 2001: A Space Odyssey menampilkan pesawat ruang angkasa yang berputar untuk menciptakan gravitasi buatan.
"Rencana kami mewakili teknologi penting yang penting untuk memastikan manusia akan dapat pindah ke luar angkasa di masa depan," kata Yosuke Yamashiki, direktur Pusat Antariksa Manusia SIC.
Mereka memperingatkan bahwa membangun fasilitas ukuran penuh akan memakan waktu sekitar 100 tahun, meskipun berharap membangun versi sederhana di Bulan pada 2050.
Berita Terkait
-
Pejalari Meteorit Mars, Ilmuwan Cari Tanda-tanda Kehidupan
-
Robot Penjelajah NASA Rekam Penampakan Gerhana Matahari di Mars
-
Datangi Konser Silk Sonic, BTS Foto Bareng Bruno Mars dan Anderson Paak
-
Bruno Mars dan Anderson Paak Bertemu BTS di Las Vegas, Hadiri Acara Ini
-
NASA Undur Misi Pengembalian Sampel Mars ke Bumi
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
5 Tablet Murah di Bawah Rp 1 Juta dengan RAM Besar dan Baterai Jumbo
-
Adu Baterai Xiaomi 17 vs iPhone 17: HP Android Masih Memimpin
-
Klarifikasi Komdigi soal Viral Wacana Balik Nama Jual Beli HP Mirip Motor: Sifatnya Sukarela
-
RRQ dan Evos Wakili Indonesia di Turnamen Dunia FFWS Global Finals 2025 Free Fire
-
Pakai Chip Anyar Qualcomm, Hands-On Realme GT 8 Pro Beredar
-
Advan Workplus Air Resmi, Laptop Tipis dengan AMD Ryzen 5 Harga Rp 8 Jutaan
-
10 HP Android Terkencang Versi AnTuTu September 2025: Xiaomi 17 Pro Max Nomor Satu
-
Cek HP atau Tablet Xiaomi Kamu Mana yang Siap Terima Pembaruan HyperOS 3
-
Fakta-Fakta Hujan Meteor Draconid yang Salah Satunya Jatuh di Cirebon
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan SIM Card di Bawah Rp 1 Juta