Suara.com - TikTok terancam diblokir di Amerika Serikat buntut konflik Israel-Palestina. Aplikasi video pendek asal China itu dianggap lebih pro Palestina dan Hamas ketimbang Israel.
Sejumlah politikus AS mendesak agar TikTok diblokir pemerintah. Mereka menuding kalau platform milik ByteDance itu dianggap bias soal konten anti Israel dan anti Yahudi.
“Meskipun masalah keamanan data adalah hal penting, yang jarang dibicarakan adalah kekuatan TikTok yang secara radikal mengubah gambaran dunia yang dihadapi generasi muda Amerika," kata Josh Hawley, politikus senior AS, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (12/11/2023).
Surat Hawley yang disampaikan ke Menteri Keuangan AS ini juga mengutip riset dari CAPS-Harris Harvard. Survei itu menunjukkan 51 persen generasi muda AS berusia 18-24 tahun bersikap pro Hamas yang menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.
Mereka beralasan kalau serangan Hamas itu adalah balasan atas keluhan warga Palestina. Sebaliknya, generasi tua AS justru lebih mendukung Israel.
“Para analis menghubungkan kesenjangan ini dengan banyaknya konten anti-Israel di TikTok, tempat sebagian besar pengguna internet muda mendapatkan informasi tentang dunia,” lanjut Hawley.
Politikus AS lain, Marco Rubio menyatakan hal serupa. Ia menganggap TikTok adalah sampah dan media cuci otak karena berisi konten misinformasi dan doktrin pro Hamas.
Di sisi lain, pengguna TikTok di AS juga terpecah dalam dua kubu antara pro Palestina dan pro Israel. Dalam 30 hari, warganet TikTok AS ramai-ramai perang tagar #standwithisrael dan #standwithpalestine.
Tagar #standwithisrael ini diisi oleh 6.000 konten dengan 55 juta views. Sementara tagar #standwithpalestine memiliki 13.000 konten dengan 37 juta views.
Berita Terkait
-
Profil Joserizal Jurnalis, Dokter yang Pontang-Panting Cari Dana Demi Bangun RS Indonesia di Palestina
-
4 Tuntutan Presiden Jokowi Terkait Agresi Militer Israel di Gaza Palestina
-
Fakta Pembangunan RS Indonesia di Gaza: Sempat Akan Didanai Iran, Tukang Batu Bekerja Tanpa Dibayar
-
Kagum Keteguhan Warga Palestina, TikToker AS Mualaf Usai Belajar Al Qur'an
-
Mantan Menkes Siti Fadillah Kenang Permintaan Menkes Palestina Untuk Bangun RS Indonesia di Gaza
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Clair Obscur Expedition 33 Borong Penghargaan di The Game Awards 2025
-
Redmi TV X 2026 Resmi Debut: Tawarkan Panel Mini LED 50 Inci, Harga Rp5 Jutaan
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Emote Moonwalk dan Skin Winterland
-
Dua Game Baru Tomb Raider Muncul di TGA 2025, Sasar Konsol dan PC
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan 5.000 Gems
-
Sony A7 V Resmi Dirilis: Cek Harga, Spesifikasi Lengkap, dan Promo Pre-Order Desember 2025
-
Muncul di The Game Awards 2025, Mega Man Anyar Hadir Tahun Depan
-
3 HP Flagship Xiaomi Lolos Sertifikasi di Indonesia: Xiaomi 17 Pakai Chip Terkencang
-
SureColor G6030, Printer Direct-to-Film Pertama Terobosan dari Epson Resmi Hadir
-
Trailer Anyar Resident Evil Requiem Beredar, Leon Kennedy Kembali