“Jadi memang ada wilayah-wilayah yang sulit untuk membawa material BTS 4G,” katanya saat dikonfirmasi Suara.com lewat pesan WhatsApp, Rabu (22/11/2023).
Ketika lewat jalur darat misalnya, lanjut Heru, ada beberapa jalanan di Papua yang belum memadai. Begitu pula untuk lokasi BTS 4G yang bertempat di wilayah pegunungan, di mana Heru menyebut kalau akses ke sana membutuhkan transportasi tambahan seperti helikopter.
“Jadi kalau untuk membangun tower, jangan kita berpikir hanya material tower ya. Di satu sisi memang material tower, tapi di sisi lain juga ada material untuk membangun tower. Sehingga memang, ya diakui atau tidak, itu memiliki tantangan tersendiri. Tidak seperti wilayah lain, agak sulit membangun BTS di Papua,” bebernya.
Heru melanjutkan, faktor lain yang menyulitkan pembangunan BTS di Papua adalah masalah keamanan. Ia menyebut kalau di sana ada ancaman dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Ia mengingatkan kembali soal peristiwa di masa lalu, yang ancaman KKB ini pernah menimbulkan korban jiwa, termasuk di proyek BTS 4G.
“Tantangan seperti ini memang harus disolusikan secara bersama kan? Tidak bisa Kementerian Kominfo atau BAKTI bekerja sendiri,” timpal dia.
Ada banyak solusi yang disarankan Heru kepada BAKTI Kominfo untuk membangun BTS di Papua. Pertama, mereka harus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
Sebab mereka adalah pihak yang lebih paham soal wilayah tersebut. Ia juga mendorong keterlibatan Pemda untuk mendampingi proses pembangunan BTS 4G Kominfo.
Kedua, BAKTI perlu menggandeng pihak TNI-Polri untuk menjamin keamanan proyek. Ketiga, pemerintah mesti melibatkan warga sekitar dalam pembangunan menara itu. Heru menilai masyarakat juga harus mendapatkan edukasi dan sosialisasi soal efek kehadiran BTS 4G.
Baca Juga: RUU ITE Titik Awal Kenalkan Identitas Digital
“Selain itu harus memberikan edukasi dan sosialisasi kalau pembangunan BTS ini juga untuk mereka, agar tidak terisolir dari dunia luar, bisa maju juga seperti daerah lainnya gitu kan?” urai dia.
Dengan demikian, itu bisa membuat masyarakat sadar kalau kehadiran fasilitas ini akan berefek pada meningkatnya ekonomi lokal.
Heru juga sepakat soal solusi berupa relokasi BTS apabila diperlukan. Syaratnya, pemindahan menara itu tidak jauh dari rencana lokasi awal. Heru menganggap kalau relokasi sebaiknya hanya berpindah di lingkup RW, bukan desa.
Terakhir, solusi yang ditawarkan Heru adalah memanfaatkan teknologi lain seperti satelit. Masyarakat Papua bisa tetap mendapatkan jaringan dari Satelit Satria 1 apabila BTS 4G tidak memungkinkan.
“Itu bisa mengatasi bermacam-macam persoalan. Misalnya kesulitan akses daerah di gunung, akses jalan susah, itu bisa diganti ke teknologi satelit,” tandasnya.
Berita Terkait
-
RUU ITE Titik Awal Kenalkan Identitas Digital
-
Kominfo Jelaskan Kebijakan Moderasi Konten di Revisi UU ITE, Bantah Bungkam Kebebasan Berekspresi
-
BRIN Sepakat Kominfo Bikin Panduan AI di Indonesia: Cegah Masalah Privasi
-
Kominfo Siapkan Panduan Panduan Etika AI di Indonesia, Ikuti China-Uni Eropa
-
Ganjar Peluk Cium Anak Papua, Anies Temui Ribuan Warga Muhammadiyah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
AMD Ryzen AI 300 Series Otaki Laptop AI Tercanggih Hadir di Lenovo Yoga Pro dan IdeaPad!
-
EA FC 26 Sudah Bisa Dimainkan: Daftar Ikon Terungkap, Gameplay Tuai Pujian
-
Render Vivo V60 Lite 4G Beredar: Desain Mirip iPhone 17, Harga Lebih Murah
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon