Selama bertahun-tahun, penipuan semacam itu dapat dikenali dari bahasa yang ceroboh dan banyak kesalahan ketik, karena penipu tidak punya waktu untuk menulis dan mengoreksinya dengan benar.
Namun kini, dengan WormGPT dan model bahasa lain yang dioptimalkan untuk peretas, penyerang
dapat menciptakan umpan yang jauh lebih meyakinkan dan bervariasi pada skala industri.
Terlebih lagi, para ahli khawatir bahwa para penipu akan mulai menggunakan model AI multibahasa yang sama untuk membuat materi phishing yang meyakinkan dalam bahasa dan wilayah yang jarang menjadi sasaran tujuan tersebut sebelumnya.
Untuk itu, bersikaplah sangat kritis terhadap konten apa pun yang menstimulasi emosi, yang ditemui di media sosial.
Biasakan untuk selalu memverifikasi fakta di saluran berita terkemuka dan situs pakar.
Kamu juga perlu instal perlindungan phishing dan penipuan di semua perangkat dan aktifkan semua opsi yang memeriksa tautan, situs web, email, dan lampiran.
Hal ini akan mengurangi risiko mengklik tautan phishing atau mengunjungi situs web palsu.
Beberapa ahli mengantisipasi kemunculan sistem analisis dan pelabelan konten yang dihasilkan oleh AI pada tahun 2024.
3. Jangan percaya semua yang didengar
Baca Juga: Teknologi Semakin Canggih, Waspada Ancaman Siber yang Tidak Terdeteksi Dewasa Ini
Deepfake suara berbasis AI berkualitas tinggi sudah digunakan secara aktif dalam skema penipuan.
Seseorang yang mengaku sebagai “bos”, “anggota keluarga”, “rekan kerja”, atau orang lain yang
akrab dengan kamu mungkin akan menelepon untuk meminta bantuan segera.
Verifikasi panggilan tak terduga atau mengkhawatirkan tanpa panik.
Ajukan pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh orang tersebut.
Gunakan aplikasi pengenal penelepon untuk memblokir panggilan spam dan penipuan.
Beberapa aplikasi ini tidak hanya berfungsi dengan panggilan telepon biasa tetapi juga
dengan panggilan melalui messenger seperti WhatsApp.
Berita Terkait
-
Waspada Metode Infeksi Malware Baru, Emotet Kembali dan Lokibot Tetap Ada
-
CyberArk : Industri Perbankan Rentan Mengalami Serangan Siber
-
Penetapan Perpres Strategi Keamanan Siber Nasional Terbaru Jaga Ekosistem Kriptografi
-
Pakai Wifi Gratisan Sampai Transaksi Online, Awas Ada Kejahatan Siber Mengancam
-
Inovasi Jembatan Timbang IoT, WiBridge Solusi Menertibkan Truk ODOL
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 31 Desember 2025, Ada Skin XM8 dan Hadiah Tahun Baru Gratis
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025, Klaim Hadiah Tahun Baru Gratis!
-
Tier List Pet Game Grow A Garden Desember 2025: Hadirkan Mutasi dan Panen Terbaik
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Harga Mulai Rp300 Ribuan
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo