Suara.com - Setiap pengguna HP pasti mengunduh aplikasi di ponsel. Namun, pengguna tetap harus berhati-hati ketika mengunduh aplikasi dan mengetahui tanda bahaya yang ada.
Meskipun perusahaan seperti Apple dan Google menambahkan cara baru untuk menghentikan aplikasi melacak pengguna di iOS dan Android, tetap penting untuk memperhatikan setiap kali pengguna memasang aplikasi.
Berikut ini beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan sebelum mengunduh aplikasi:
1. Jangan mengunduh dari toko aplikasi pihak ketiga
Salah satu cara termudah untuk tetap aman saat mengunduh aplikasi seluler adalah dengan tetap menggunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store dan App Store.
Meskipun aplikasi berbahaya atau tidak aman terkadang lolos, Apple dan Google menghapusnya dengan cepat. Selain itu, toko aplikasi pihak pertama semakin meningkatkan keamanan pengguna.
Google Play Protect memindai perangkat dan aplikasi untuk mencari aktivitas yang merugikan. Google Play Store bahkan menyembunyikan aplikasi yang belum diperbarui selama bertahun-tahun sehingga mungkin mengalami kerentanan keamanan.
Jika pengguna harus menggunakan toko aplikasi pihak ketiga, pastikan untuk menggunakan situs terkemuka seperti Amazon App Store atau Samsung Galaxy Store.
2. Periksa kerumitan kebijakan privasi atau persyaratan layanan aplikasi
Baca Juga: 18 HP Android Lama yang Kebagian Fitur Circle to Search
Pengguna harus mempelajari perjanjian persyaratan layanan atau kebijakan privasi setiap aplikasi sebelum mengetuk "Accept".
Jangan menginstal aplikasi yang memiliki persyaratan layanan atau kebijakan privasi yang tidak jelas. Kebijakan yang menginginkan kesepakatan implisit atau persetujuan implisit dapat menimbulkan tanda bahaya.
3. Aplikasi dimonetisasi dengan mengumpulkan dan menjual data
Memonetisasi aplikasi dengan iklan adalah hal yang lumrah. Seringkali, aplikasi yang didukung iklan tetap gratis. Namun iklan dalam aplikasi biasanya berarti aplikasi mendapat untung dengan menjual data pengguna.
Mengumpulkan informasi tertentu yang diperlukan memang sangat membantu, seperti memantau kerusakan aplikasi untuk tujuan memperbaiki bug.
Tetapi, mengumpulkan banyak informasi yang dijual kepada pengiklan pihak ketiga adalah hal yang berbahaya. Oleh karena itu, periksa apa yang tertulis dalam perjanjian kebijakan tentang pengumpulan data sebelum mengunduh aplikasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange