Suara.com - Kelompok peretas Brain Cipher, yang diduga bertanggung jawab atas serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, telah mengklaim bahwa mereka telah menghapus semua data yang dicuri. Pengumuman ini disampaikan melalui situs dark web Ransomware Live.
Dalam pernyataan berjudul "End of The Story", Brain Cipher menyatakan bahwa mereka tidak akan menunggu jawaban dari pihak pusat data dan yakin bahwa kunci enkripsi yang mereka berikan bisa digunakan untuk memulihkan data. "Kami berharap tenaga ahli lokal dapat memulihkannya tanpa masalah," tulis mereka.
Brain Cipher juga menegaskan bahwa mereka telah menghapus semua data yang mereka curi, termasuk database, log, dan e-mail.
Kelompok yang samajuga memperingatkan bahwa jika ada pihak yang mencoba menjual data dengan mengatasnamakan mereka, tawaran tersebut adalah palsu. Komunikasi dengan Brain Cipher hanya bisa dilakukan melalui "Client Area" atau e-mail.
Brain Chiper berharap, pemerintah Indonesia segera move-on terkait masalah ini. Seperti yang dikutip dari akun @stealthmole_int.
Sebelumnya, Brain Cipher telah membagikan kunci enkripsi atau dekriptor yang diklaim bisa digunakan untuk membuka data PDNS 2 yang terkunci. Tak lama kemudian, link terkait mengalami limit access diduga karena banyaknya pihak yang membuka link tersebut.
Mantan Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Samuel Pangarepan, mengonfirmasi hal ini dalam konferensi pers pengunduran dirinya.
"Tadi malam kami mencoba kunci tersebut pada spesimen data yang kami miliki. Kunci tersebut berfungsi dan data bisa dibuka," ujar Semuel kepada media di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).
Spesimen data yang dimaksud adalah data yang berhasil diselamatkan oleh Kominfo setelah serangan ransomware.
Baca Juga: Mundur Buntut Kasus Ransomware PDN, Ini Sosok Pengganti Anak Buah Menkominfo Budi Arie
Meskipun kunci enkripsi bisa membuka beberapa file, Semuel belum dapat memastikan apakah semua file PDNS 2 yang terkunci bisa dibuka dengan kunci tersebut.
Berita Terkait
-
Peretasan PDN Dinilai Sebagai Ekses Perang Lawan Judi Online
-
DPR Usul Ada UU Baru Biar Kominfo Tak Urus Keamanan Siber
-
Dirjen Aptika Mundur Akibat Ransomware PDNS, Kominfo Tetap Harus Tanggung Jawab
-
Heboh di Medsos Nama Pembobol PDNS, Mabes Polri Minta Segera Diusut
-
Mundur Buntut Kasus Ransomware PDN, Ini Sosok Pengganti Anak Buah Menkominfo Budi Arie
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 10 September: Raih Pemain 108-111 dan Tiket Festival
-
49 Kode Redeem FF Terbaru 10 September: Klaim Skin Harimau, Bunny, dan Diamond
-
Skip Miniatur AI Action Figure, 7 Trik Buat Foto Keren di Gemini AI yang Wajib Dicoba
-
40 Kode Redeem FF Hari Ini 10 September 2025, Banjir Skin SG2 dan Item Langka!
-
7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 September 2025, Klaim Pemain OVR 104+ dan Gems Gratis
-
iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max: Bawa Desain Baru dan Kamera Superior
-
iPhone Air Dirilis Bareng iPhone 17, HP Super Tipis dan Ringan dari Apple
-
iPhone 17 Resmi, Bawa Upgrade Layar 120Hz dan 2 Kamera Belakang 48MP
-
DJI Mau Terjun ke Pasar Kamera Mirrorless, Tantang Canon-Sony dkk
-
Oppo A6 Pro Dirilis, Punya Baterai Badak 7.000 mAh dan Kamera 50MP