Suara.com - Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) mengungkap kampanye berbahaya canggih oleh kelompok Advanced Persistent Threat (APT) Lazarus, yang menargetkan investor kripto di seluruh dunia.
Para penyerang menggunakan situs web permainan kripto palsu yang mengeksploitasi kerentanan zero-day di Google Chrome untuk memasang spyware dan mencuri kredensial dompet kripto.
Temuan ini dipresentasikan di Security Analyst Summit 2024 di Bali.
Pada Mei 2024, para ahli Kaspersky, saat menganalisis insiden dalam telemetri Kaspersky Security Network, mengidentifikasi serangan menggunakan malware Manuscrypt, yang telah digunakan oleh kelompok Lazarus sejak 2013.
Hal ini didokumentasikan oleh Kaspersky GReAT dalam lebih dari 50 kampanye unik yang menargetkan berbagai industri.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan kampanye berbahaya canggih sangat bergantung pada teknik rekayasa sosial dan AI generatif untuk menargetkan investor kripto.
Kelompok Lazarus dikenal karena serangannya yang sangat canggih pada platform kripto dan memiliki riwayat menggunakan eksploitasi zero-day.
Peneliti Kaspersky menemukan bahwa pelaku ancaman mengeksploitasi dua kerentanan, termasuk bug kebingungan tipe yang sebelumnya tidak diketahui di V8, mesin JavaScript dan WebAssembly sumber terbuka Google.
Kerentanan zero-day ini diperbaiki sebagai CVE-2024-4947 setelah Kaspersky melaporkannya ke Google.
Baca Juga: Tokocrypto Catat Pertumbuhan 165% dalam 6 Tahun, Ekosistem Kripto Indonesia Kian Maju
Kerentanan ini memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode arbitrer, melewati fitur keamanan, dan melakukan berbagai aktivitas jahat.
Kerentanan lain digunakan untuk melewati perlindungan sandbox V8 Google Chrome.
Para penyerang mengeksploitasi kerentanan ini melalui situs web game palsu yang dirancang secara menyeluruh dan mengundang pengguna untuk bersaing secara global dengan tank NFT.
Mereka berfokus pada membangun rasa percaya untuk memaksimalkan efektivitas kampanye, merancang detail untuk membuat aktivitas promosi yang tampak senyata mungkin.
Ini termasuk pembuatan akun media sosial di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dan LinkedIn untuk mempromosikan game selama beberapa bulan, menggunakan gambar yang dihasilkan AI untuk meningkatkan kredibilitas.
Lazarus telah berhasil mengintegrasikan AI generatif ke dalam operasi mereka, dan para ahli Kaspersky mengantisipasi bahwa para penyerang akan merancang serangan yang lebih canggih menggunakan teknologi ini.
Para penyerang juga berupaya melibatkan influencer kripto untuk promosi lebih lanjut, memanfaatkan kehadiran media sosial mereka tidak hanya untuk mendistribusikan ancaman tetapi juga untuk menargetkan akun kripto mereka secara langsung.
"Meskipun sebelumnya kita pernah melihat pelaku APT mengejar keuntungan finansial, kampanye ini unik," ujar Boris Larin, Pakar Keamanan Utama di GReAT Kaspersky dalam keterangan resminya, Selasa (29/10/2024).
Menurutnya, para penyerang melampaui taktik yang biasa dengan menggunakan game yang berfungsi penuh sebagai kedok untuk mengeksploitasi zero-day Google Chrome dan menginfeksi sistem yang menjadi target.
Dia menambahkan, dengan pelaku terkenal seperti Lazarus, bahkan tindakan yang tampaknya tidak berbahaya dapat mengakibatkan peretasan total pada komputer pribadi atau seluruh jaringan perusahaan.
"Upaya signifikan yang diinvestasikan dalam kampanye ini menunjukkan bahwa mereka memiliki rencana yang ambisius, dan dampak sebenarnya bisa jauh lebih luas, berpotensi memengaruhi pengguna dan bisnis di seluruh dunia," pungkas Boris.
Berita Terkait
-
Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome, Browsing Lancar!
-
Dikabarkan Kena Hack, Indodax Apakah Aman atau Tidak?
-
Indodax Tumbang? Kerugian Diduga Mencapai Ratusan Miliar Rupiah
-
Profil Indodax, Dikabarkan Kena Hack Hingga Merugi Ratusan Miliar
-
Indodax: Ini Dia Alasan Kenapa Altcoin Siap Bangkit Tahun Ini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Hemat Listrik Hingga 30 Persen? Ini Rahasia Teknologi AI Canggih dari Midea!
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 1 Oktober 2025, Kesempatan Dapat Skin Scar Megalodon Alpha dan M4A1 Gratis
-
Investor Kakap Caplok Electronic Arts, Ini Daftar Game yang Dimiliki Arab Saudi
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 Oktober 2025, Klaim Gratis 2.000 Gems dan Icon Hernandez OVR 108
-
Ransomware Mengintai? Google Drive Luncurkan Fitur AI Pendeteksi dan Pemulih Otomatis
-
Ghost of Yotei Tetap Berakar di Jepang dan Pertahankan Samurai, Seri Lain Sama
-
Pakai Dimensity 8400 Ultra, Segini Skor AnTuTu Xiaomi 15T
-
Fitur Kamera Vivo V60e Terungkap: Tawarkan Sensor 200 MP dengan 30x SuperZoom
-
10 Kode Redeem Mobile Legends 1 Oktober: Skin Epic Valentina, Diamond Gratis, dan Token Mystic Clash
-
Redmi TV X 2026 Rilis dengan Harga Miring, Usung Layar Mini LED 85 Inci