Suara.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa hujan selalu turun dalam bentuk tetesan kecil, bukan air terjun raksasa dari langit?
Jawabannya ada pada keajaiban sains sederhana yang terjadi di atmosfer kita.
Mengutip dari scienceabc.com berikut penjelasan ilmiahnya:
Dari Uap Menjadi Tetesan
Hujan dimulai dengan uap air yang mengembun di atmosfer. Proses ini memerlukan partikel kecil, seperti debu atau serbuk sari, yang menjadi "inti kondensasi."
Inti ini membantu uap air berubah menjadi tetesan kecil yang akhirnya bergabung dan membesar seiring waktu. Tapi, mengapa mereka tidak tumbuh menjadi tetesan raksasa?
Itu karena tegangan permukaan dan tarikan gesekan. Tegangan permukaan air menjaga tetesan tetap bulat dan kecil.
Ketika tetesan membesar, gaya gesekan udara membuatnya pecah menjadi tetesan lebih kecil saat jatuh. Hasilnya? Hujan yang kita kenal—tetesan kecil berdiameter rata-rata sekitar 5 milimeter.
Proses Tetesan yang Menarik
Baca Juga: Misteri Kepunahan Hewan Raksasa Terungkap! Ini 6 Penyebabnya
Setiap tetesan air hujan adalah perjalanan panjang dari langit ke tanah. Sebelum menyentuh bumi, tetesan ini sering menarik partikel kecil di udara, seperti aerosol.
Proses ini disebut koagulasi, yang membuat tetesan air sedikit membesar. Tapi ukuran ini terbatas, karena jika terlalu besar, tetesan akan pecah lagi di udara akibat gaya hambat.
Selain itu, tetesan hujan yang lebih besar sering bertabrakan dengan tetesan lain di perjalanannya. Kadang mereka menyatu, membentuk tetesan yang lebih besar.
Namun, sebagian justru pecah menjadi tetesan lebih kecil. Bahkan listrik di atmosfer memainkan peran dalam memastikan tetesan air tetap menyatu setelah bertabrakan.
Mengapa Hujan Tidak Turun Sebagai Aliran Besar?
Bayangkan jika semua air di awan turun sekaligus sebagai satu aliran besar. Itu hampir mustahil karena sifat-sifat fisik air dan interaksi dengan udara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
HP Murah Honor X5c Rilis: Desain Mirip iPhone, Harga Sejutaan
-
Pemilik Ponpes Al Khoziny Bukan Orang Sembarangan, Petinggi Partai Beri Bantuan
-
Rincian Sensor Kamera iPhone 17 Series Terungkap, Semuanya dari Sony
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 5 Oktober: Ada Bunny Bundle dan SG2 Troublemaker
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
-
Xiaomi 17T Diprediksi Rilis Lebih Awal, Pertahankan Chip Premium MediaTek
-
Spesifikasi Infinix GT 30: HP Murah dengan Skor AnTuTu Tinggi, Layar 144 Hz
-
Mudah! Begini Cara Membuat Avatar Profil WhatsApp dari Foto Selfie
-
5 Kode Shift Borderlands 4 Terbaru: Ada Hadiah Kunci dan Legendary Ripper Shield
-
Tampilkan Mobil Balap, Teaser iQOO 15 Bocorkan Performa dan UI Anyar