Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memastikan data dan dana nasabah aman serta masyarakat dapat bertransaksi secara normal, dari dugaan serangan ransomware yang banyak beredar di media sosial.
Pakar IT Alfons Tanujaya memberikan pemahaman seputar dampak dari serangan ransomware yang terjadi tersebut.
"Penyerang dengan ransomware tidak akan mempublikasikan korbannya sebelum adanya kepastian berhasil mendapatkan data dari komputer yang diserang," ujarnya kepada Suara.com, Jumat (20/12/2024).
Dia juga menjabarkan tingkat keparahan serangan ransomware, yang dapat mengganggu operasional dari institusi yang diserangnnya.
"Tujuannya jelas untuk menimbulkan kerugian maksimal karena gangguan operasional sehingga korbannya memutusan untuk membayar uang tebusan," terang Alfons.
Dia memberikan contoh, salah satu serangan ransomware yang berhasil mengganggu operasional korbannya adalah serangan ransomware pada kasino MGM dan Caesars Palace yang mengakibatkan disrupsi operasional institusi berhari-hari.
Menurutnya, ransomware juga berhasil mengenkripsi dan mengkopi data korbannya, namun tidak berhasil mendisrupsi sistem dan tidak sampai mengganggu operasional.
Serangan ini tetap merupakan serangan insiden ransomware yang sukses namun akibatnya tidak sampai mengganggu operasional institusi yang diserang.
"Jadi kesimpulannya, operasional institusi yang lancar bukan berarti tidak menjadi korban ransomware," tegasnya.
Baca Juga: Ransomware 3.0 Makin Canggih! Begini Cara Kaspersky Bantu Lindungi Data Perusahaan Anda
Alfons juga memberikan tips dalam memastikan adanya serangan ransomware.
"Pertama tentunya korban ransomware tersebut yang tahu adanya komputer yang menjadi korban dan tergantung pilihan yang dilakukan oleh manajemen institusi, apakah mengakui lalu segera memperbaiki diri supaya tidak terjadi lagi atau menyangkal dengan berbagai upaya seperti tidak mengakui adanya serangan ransomware dan mengklaim kalau operasional masih lancar atau diam-diam bernegosiasi dengan pembuat ransomware," bebernya.
Biasanya, dia menambahkan, jika sampai ransomware mempublikasikan nama institusi yang menjadi korbannya, kemungkinan besar tahap negosiasi sudah terjadi dan gagal atau korbannya tidak memberikan tanggapan yang baik.
"Jika benar data institusi tersebut bocor, walaupun institusi tersebut menjadi sorotan dan mendapatkan masalah, tetapi yang paling menderita bukan institusi tersebut," katanya.
Menurut dia, yang paling menderita adalah pemilik data.
"Semua data pribadi seperti nama lengkap, nomor telepon, nomor kartu ATM bank, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, alamat kantor dan alamat rumah dibagikan secara gratis dan disebarkan oleh pembuat ransomware," pungkas Alfons.
Berita Terkait
-
Kaspersky: Dua Serangan Siber Ini Bakal Jadi Tren dan Target di 2024
-
Imbas Serangan Hacker, Proyek Pusat Data Nasional Rp 2,7 T Baru Beroperasi Tahun Depan
-
Mengenal Forensik Digital, Prosedur Penting Usai Terjadinya Serangan Siber
-
Diserang Ransomware, Begini Nasib Proyek Pusat Data Nasional Rp 2,9 Triliun
-
Lama Tak Muncul, Menkominfo Akhirnya Bicara Update Kasus Ransomware Pusat Data Nasional
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026