Suara.com - Android 16 memperkenalkan inovasi baru yang bertujuan untuk mempercepat proses penginstalan aplikasi pada perangkat Android, terutama pada perangkat kelas bawah yang memiliki keterbatasan dalam hal kinerja prosesor atau kecepatan penyimpanan.
Meski penginstalan aplikasi atau game baru pada perangkat Android umumnya tidak menjadi masalah bagi banyak perangkat, perangkat dengan spesifikasi lebih rendah sering kali menghadapi tantangan saat menginstal aplikasi dengan ukuran besar.
Google, dengan segala upaya, berusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan memanfaatkan fitur baru yang dapat mengoptimalkan pengalaman pengguna, bahkan pada perangkat keras yang lebih terbatas.
Dilansir dari Android Authority pada Minggu (6/4/2025), salah satu fitur utama yang diperkenalkan di Android 16 adalah kompilasi cloud.
Fitur ini memungkinkan proses penginstalan aplikasi menjadi lebih cepat dengan mengalihkan sebagian besar kompilasi aplikasi ke server cloud daripada dilakukan sepenuhnya di perangkat.
Artinya, aplikasi yang diunduh dari Google Play Store akan lebih cepat diproses, terutama untuk aplikasi dengan kode yang sangat besar atau kompleks, yang selama ini memerlukan waktu lama untuk diproses oleh perangkat dengan prosesor yang lebih lemah dan penyimpanan yang lambat.
Dalam konteks ini, kompilasi cloud berperan penting dalam mempercepat penginstalan aplikasi pada perangkat dengan kemampuan hardware yang terbatas.
Untuk memahami lebih jauh, penting untuk menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan artefak aplikasi.
Android menggunakan Android Runtime (ART) untuk menjalankan aplikasi. Ketika sebuah aplikasi diinstal, Android perlu mengompilasi kode aplikasi ke dalam format yang bisa dieksekusi.
Baca Juga: Saldo Gratis dari Link DANA Kaget 4 April 2025, Klaim Sebelum Kehabisan!
Proses ini melibatkan alat bernama dex2oat, yang mengubah file .dex yang ada dalam APK menjadi artefak aplikasi yang diperlukan.
Artefak-artefak ini bisa berupa file .vdex, yang mengandung metadata tambahan untuk mempercepat eksekusi bytecode, file .odex, yang menyimpan kode yang telah dikompilasi sebelumnya untuk metode tertentu dalam aplikasi, atau file .art, yang berisi representasi internal ART dari string atau kelas dalam APK.
Pada perangkat Android dengan spesifikasi tinggi, proses pembuatan artefak ini bisa berlangsung cepat.
Namun, pada perangkat kelas bawah dengan prosesor yang lebih lemah dan penyimpanan yang lebih lambat, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan artefak ini bisa sangat lama, terutama untuk aplikasi yang memiliki banyak file .dex.
Di sinilah keunggulan fitur kompilasi cloud Android 16 mulai terlihat. Alih-alih membuat artefak ini langsung di perangkat, Android 16 dapat mengunduh artefak yang telah diproses sebelumnya dari cloud, sehingga mempercepat penginstalan aplikasi.
Fitur kompilasi cloud ini juga didukung oleh format file baru yang disebut SDM (Secure Dex Metadata).
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
Tertarik dengan Konsepnya, Sutradara Resident Evil 2 Ingin Kojima Buat Game Mirip PT
-
Asus Kuasai Pasar Copilot+ PC di Indonesia dengan Performa 45+ TOPS NPU
-
Waspada Penipuan! Begini Cara Membungkam Nomor WhatsApp Tak Dikenal Agar Tak Bisa Menelepon
-
HP Murah Oppo A6i Resmi Debut, Bawa Baterai Jumbo 6.000 mAh
-
Pusat Fatwa Global Al-Azhar Peringatkan Bahaya Roblox untuk Anak
-
Link CCTV Bali untuk Pantau Banjir Online 24 Jam di Semua Kabupaten