Suara.com - Pemerataan akses internet di seluruh Indonesia menjadi sebuah kebutuhan mutlak di era transformasi digital saat ini.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi terus menunjukkan dedikasinya dengan memperluas jangkauan konektivitas khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Langkah strategis ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menghadirkan Indonesia yang terhubung secara merata dari Sabang hingga Merauke.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur digital harus disertai dengan edukasi digital agar Indonesia dapat melangkah maju.
“Transformasi digital hanya akan berhasil bila masyarakat memiliki literasi digital yang cukup," dalam keterangan resminya, Selasa (17/6/2025).
Menuutnya, konektivitas internet bukan sekadar tersambung, tetapi bagaimana masyarakat dapat memanfaatkannya dengan bijak untuk kemajuan bersama.
Menteri Meutya juga menggarisbawahi amanat Presiden Prabowo Subianto yang menuntut layanan publik bertransformasi menjadi sepenuhnya digital.
“Pemerataan digital bukan pilihan, tapi kewajiban. Ini adalah perintah langsung dari Presiden agar layanan publik semakin efektif dan inklusif melalui teknologi,” tambahnya.
Menghadapi tantangan geografis Indonesia yang berupa kepulauan terbesar di dunia, Meutya menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur hingga pelosok dan wilayah perbatasan bukanlah hal yang mudah.
Baca Juga: Siap-siap! Prabowo Mau Sediakan Akses Internet 100 Mbps ke Wilayah Terpencil
“Membangun jaringan hingga daerah-daerah terpencil membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang kuat. Tapi kami yakin, dengan gotong royong, ini bukan hal yang mustahil,” paparnya.
Selain itu, Menkomdigi juga mengingatkan pentingnya keamanan siber dan literasi digital agar masyarakat terlindungi dari konten negatif.
Perluasan Infrastruktur dan Peningkatan Kualitas Jaringan
Komitmen BAKTI Komdigi dalam memperluas akses internet di wilayah 3T semakin nyata melalui pengadaan ribuan titik layanan di daerah prioritas.
Di Nusa Tenggara Timur (NTT), BAKTI telah membangun sebanyak 584 titik Base Transceiver Station (BTS) 4G dan Universal Service Obligation (USO), serta menyediakan 2.691 titik akses internet gratis.
Di Maluku Utara, terdapat 497 BTS 4G dan 687 titik layanan internet gratis yang tersebar luas.
Hingga kini, sebanyak 27.858 lokasi publik telah tersambung dengan internet melalui kapasitas satelit SATRIA-1, sedangkan 6.747 lokasi sudah menikmati sinyal 4G.
Selain itu, modernisasi jaringan transmisi juga dilakukan dengan mengganti teknologi VSAT menjadi microwave, sehingga setiap lokasi dapat mengakses layanan dengan kecepatan Committed Information Rate (CIR) hingga 8 Mbps.
Semua ini merupakan hasil kolaborasi strategis bersama Telkomsat untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan layanan digital.
Fadhilah Mathar, Direktur Utama BAKTI Komdigi, menjelaskan bahwa peningkatan kualitas jaringan kini sudah mulai dirasakan masyarakat.
“Sejak migrasi kapasitas yang kami lakukan mulai Februari 2025, performa jaringan menjadi lebih stabil," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa indikator teknis seperti latency turun dan tingkat packet loss berkurang signifikan. Ini artinya layanan internet semakin handal dan dapat diandalkan.
Menurut Fadhilah, peningkatan kualitas jaringan ini sangat penting bagi masyarakat di pelosok yang sangat bergantung pada akses internet untuk berbagai kebutuhan vital seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan aktivitas ekonomi digital.
“Satelit SATRIA-1 yang memiliki kapasitas 150 Gbps berperan sebagai tulang punggung konektivitas di daerah yang sulit dijangkau oleh fiber optic,” tambahnya.
Transformasi digital di wilayah 3T bukan sekadar harapan, melainkan sudah memberikan dampak nyata di berbagai sektor.
“Ini adalah hasil kerja kolektif. Pemerintah pusat menyediakan infrastruktur, namun keberhasilan pemanfaatannya sangat bergantung pada dukungan dan peran aktif daerah serta masyarakat,” tutup Meutya.
Berita Terkait
-
Pasar Game Indonesia Tembus Rp 30 Triliun, Tapi Pengembang Lokal Cuma Kebagian Rp 750 Miliar
-
Klarifikasi Komdigi: Bukan Batasi Promo Gratis Ongkir, Tapi Diskon Biaya Kirim Perusahaan Kurir
-
Badai PHK Industri Media, Menkomdigi Mau Temui Menaker Pekan Depan
-
Komdigi Blokir Grup Facebook Inses usai Viral di Medsos
-
Meutya Hafid Terbitkan Aturan Baru, Promo Gratis Ongkir Dibatasi Maksimal 3 Hari Sebulan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024