Suara.com - Pernahkah kamu merasa waktu berjalan begitu cepat? Nah, belakangan ini jagat maya dihebohkan dengan kabar bahwa tanggal 5 Agustus 2025 akan menjadi hari terpendek sepanjang tahun.
Fenomena ini sontak memicu rasa penasaran, terutama di kalangan anak muda. Apakah ini pertanda sesuatu? Apakah akan kehilangan waktu?
Tenang, jangan panik dulu. Mari bedah faktanya dari kacamata sains.
Kabar ini ternyata bukan isapan jempol belaka. Para ilmuwan memang memprediksi bahwa pada 5 Agustus 2025, rotasi Bumi akan sedikit lebih cepat dari biasanya.
Akibatnya, durasi satu hari akan lebih singkat sekitar 1,25 milidetik dari standar 24 jam atau 86.400 detik.
Meskipun perbedaannya sangat kecil dan tidak akan terasa dalam aktivitas sehari-hari, fenomena ini sangat menarik untuk dibahas. Ini membuktikan bahwa planet yang kita tinggali ini sangat dinamis!
Mengapa Bumi Berputar Lebih Cepat?
Kamu mungkin bertanya-tanya, kok bisa rotasi Bumi berubah? Bukankah seharusnya konstan? Ternyata, ada beberapa faktor kompleks yang memengaruhi kecepatan putaran bumi.
Ini bukan kejadian pertama, dan para ilmuwan terus mempelajarinya.
Baca Juga: Waspada! Megathrust Indonesia Jauh Lebih Ngeri dari Gempa Rusia, 2 Zona Ini Paling Rawan
Berikut adalah beberapa penyebab utama di balik percepatan rotasi Bumi:
Bayangkan sebuah gasing yang sedikit oleng saat berputar. Bumi juga mengalami hal serupa yang disebut "Chandler Wobble", yaitu pergeseran kecil pada sumbu rotasi Bumi.
Fenomena ini diyakini menjadi salah satu pemicu percepatan rotasi.
Selain itu, pergerakan inti cair di dalam bumi juga diduga berkontribusi.
Ahli rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow, Leonid Zotov, menyatakan bahwa model samudra dan atmosfer saat ini belum bisa menjelaskan sepenuhnya percepatan yang terjadi, sehingga kemungkinan besar penyebabnya berasal dari dalam planet itu sendiri.
Posisi bulan terhadap Bumi, terutama jaraknya dari khatulistiwa, juga memengaruhi gaya pasang surut.
Tarikan gravitasi ini secara halus dapat mengubah kecepatan rotasi Bumi. Pada Juli dan Agustus 2025, posisi Bulan yang lebih dekat ke kutub menyebabkan Bumi berputar sedikit lebih cepat.
Menurut BMKG, mencairnya es di kutub akibat pemanasan global juga ikut andil. Ketika es mencair dan airnya terdistribusi kembali, ini mengubah distribusi massa planet dan bisa memengaruhi kecepatan rotasinya, mirip seperti seorang penari balet yang menarik tangannya ke tubuh untuk berputar lebih cepat.
Bukan yang Terpendek dalam Sejarah
Meskipun 5 Agustus 2025 diprediksi menjadi salah satu hari terpendek di era modern, penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah yang terpendek dalam sejarah Bumi.
Sekitar 70 juta tahun yang lalu, di zaman dinosaurus, satu hari di Bumi hanya berlangsung sekitar 23,5 jam. Bahkan, 600 juta tahun lalu, satu hari hanya berlangsung selama 21 jam.
Secara jangka panjang, rotasi Bumi sebenarnya cenderung melambat akibat tarikan gravitasi Bulan. Namun, dalam jangka pendek, kita menyaksikan adanya fluktuasi dan percepatan seperti yang terjadi saat ini.
Apa Dampaknya?
Perbedaan 1,25 milidetik sama sekali tidak akan terasa. Aktivitas harian akan berjalan seperti biasa.
Namun, bagi sistem yang membutuhkan ketepatan waktu super akurat seperti satelit, GPS, dan jaringan komunikasi global, perubahan ini sangat relevan dan perlu diperhitungkan.
Fenomena ini menjadi pengingat betapa kompleks dan menakjubkannya alam semesta. Ini menunjukkan bahwa planet kita hidup dan terus berubah.
Berita Terkait
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Fosil Iklim Ungkap Fakta Mengejutkan: Pemanasan Global Terburuk Justru Belum Dimulai!
-
Dari Empal Gentong Hingga Gurame Terbang: Petualangan Rasa di 5 Restoran Sunda Ikonik
-
NASA Ungkap Temuan Awal Trappist-1 e, Planet Mirip Bumi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8