- Panas bumi hasilkan listrik hijau sekaligus tingkatkan ketahanan pangan masyarakat
- PGE kembangkan booster tanaman berbasis silika geotermal bernama Katrili
- Inovasi PGE gunakan limbah geotermal dan kopi untuk pupuk efisien cepat
Suara.com - Pemanfaatan energi panas bumi tidak hanya menghasilkan listrik hijau, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi sektor pertanian. Salah satunya, energi panas bumi ternyatan bisa meningkatkan ketahanan pangan.
Misalnya, Katrili, booster tanaman cair berbasis silika geotermal yang dikembangkan di PGE Area Lahendong bersama Fakultas Teknik UGM. Inovasi ini hadir sebagai solusi kelangkaan pupuk sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian di Sulawesi Utara.
"Kami ingin menunjukkan bahwa panas bumi bukan hanya menghadirkan listrik hijau, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat sekitar," ujar Direktur Utama PGE, Julfi Hadi seperti dikutip, Kamis (18/9/2025).
Selain itu, PGE Area Ulubelu mengembangkan program Andan Jejama, yang mencakup pupuk organik berbasis limbah kopi, pemanfaatan limbah cooling tower untuk rumah produksi ramah lingkungan, budidaya ikan Minageo Lestari, hingga pertanian presisi melon geothermal dengan pemanfaatan brine water.
Seluruh inisiatif ini terintegrasi dalam gerakan Kemassari, ruang kolektif bagi gizi, ekonomi keluarga, dan ketahanan pangan berbasis komunitas.
Sementara di Area Kamojang, inovasi Geovert memanfaatkan limbah kulit kopi Canaya untuk menghasilkan pupuk organik. Proses pengeringan pupuk menggunakan uap geotermal sehingga jauh lebih efisien dari 10-14 hari menjadi kurang dari 6 jam.
Inovasi ini tak hanya mengurangi limbah, tapi juga meningkatkan nilai tambah bagi petani.
Atas inovasi itu, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX PGEO) yang meraih penghargaan Inovasi Khusus kategori Ketahanan Pangan dalam ajang Environmental & Social Innovation Awards (ENSIA) 2025.
ENSIA sendiri merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan PT Sucofindo dengan apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk menilai inovasi perusahaan di bidang lingkungan dan sosial.
Baca Juga: Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed