- Kementerian Komunikasi dan Digital menetapkan Surge dan MyRepublic sebagai pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz untuk menghadirkan internet murah 100 Mbps.
- Surge akan melayani wilayah Jawa, Papua, dan Maluku, sementara MyRepublic mencakup Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali.
- Frekuensi ini ditujukan untuk memperluas akses internet tetap dan mendukung transformasi digital di seluruh Indonesia.
Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akhirnya resmi mengumumkan hasil lelang pita frekuensi 1.4GHz untuk menghadirkan internet murah 100 Mbps.
Surge dan MyRepublic keluar sebagai perusahaan yang berhak mendapatkan frekuensi tersebut. Sementara Telkom tersingkir dari lelang frekuensi internet murah.
Surge (WIFI) yang diwakilkan anak perusahaannya, PT Telemedia Komunikasi Pratama memenangkan lelang frekuensi 1,4 GHz untuk Regional 1 dengan harga penawaran Rp 403,764 miliar.
Perusahaan telekomunikasi milik Hashim Djojohadikusumo, sekaligus adik Presiden RI Prabowo Subianto, berhak menyediakan internet Regional 1 yang mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Papua, hingga Maluku.
Sementara itu MyRepublic lewat PT Eka Mas Republik menang di Regional II dan Regional III dengan masing-masing harga penawaran Rp 300,888 miliar dan Rp 100,888 miliar.
Perusahaan bagian dari Sinar Mas Group ini berhak mendapatkan wilayah yang mencakup seluruh Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga Bali.
Setelah pengumuman itu, keduanya dapat menyampaikan sanggahan hasil seleksi dalam bentuk tertulis paling lambat Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB.
"Dalam hal tidak terdapat sanggahan hasil seleksi, proses seleksi dilanjutkan ke tahap penyampaian laporan hasil seleksi dan penyampaian konsep penetapan pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025 kepada Menteri Komunikasi dan Digital," tulis Komdigi dalam pengumumannya, dikutip Kamis (16/10/2025).
Lelang frekuensi 1.4 GHz demi internet murah
Sebelumnya Kementerian Komdigi mengumumkan lelang seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access).
Baca Juga: Mengenal Indonesia Game Rating System, Mulai Berlaku pada 2026
Frekuensi ini dibuka untuk memperluas jangkauan internet tetap dan mendukung pemerataan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto menyebut kalau langkah ini diambil seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas tetap yang andal dan terjangkau, khususnya di daerah yang belum terlayani secara optimal.
"Langkah ini tidak hanya membuka ruang bagi penyelenggara jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan layanan, tetapi juga memperluas pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Wayan, dikutip dari siaran pers Komdigi yang terbit 28 Juli 2025 lalu.
Pelaksanaan seleksi ini berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 337 Tahun 2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pita Lebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025 yang menetapkan pita frekuensi selebar 80 MHz (1432–1512 MHz) di 3 (tiga) regional sebagai objek seleksi.
Wayan melanjutkan kalau tahapan seleksi lelang frekuensi 1.4 GHz ini berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik. Dengan ini wilayah yang belum tersedia akses internet akan bisa mendapatkan jaringan tersebut.
"Fokus kami adalah memastikan pita frekuensi ini dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan internet berbasis jaringan pita lebar tetap, termasuk di wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Mengenal Indonesia Game Rating System, Mulai Berlaku pada 2026
-
Netizen Geram! Internet Indonesia Kalah Cepat dari Filipina dan Thailand
-
Meta Bangun Kabel Bawah Laut lewati Indonesia, Bawa Kecepatan Internet 570 Tbps
-
Komdigi Bikin Sistem Baru yang Batasi Game untuk Anak, Berlaku Tahun Depan
-
Komnas HAM Kasih Nilai Merah ke Komdigi, Gara-Gara Sering Hapus Konten Sepihak
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
7 HP Terbaik 2025 Harga Rp1 Jutaan Rasa Flagship, RAM Besar Kamera Super Jernih
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
54 Kode Redeem FF 2 Desember 2025: Panen Skin MP40 dan Bonus Diamond
-
20 Kode Redeem FC Mobile 2 Desember 2025: Gaet Pemain Misterius OVR 115 Gratis
-
HP Murah Anyar, Honor Play 60A 5G Siap Meluncur
-
Profil dan Jumlah Harta Elon Musk: Orang Terkaya yang Gratiskan Internet saat Sumatra Banjir
-
Abadikan Sorotan Panggung Tanpa Blur, Galaxy Z Fold7 Tawarkan Pengalaman Konser Maksimal
-
59 Kode Redeem FF Aktif 1 Desember 2025: Ada Skin MP40, M1873, dan Item Keren
-
Business Hack Terbaik 2025: Riset Pasar dan Strategi Cuma Modal Galaxy Z Fold7 dan Gemini AI
-
4 Kandidat HP Baru dengan Snapdragon 8 Gen 5: Skor AnTuTu Tembus 3,5 Juta Poin