Tekno / Internet
Rabu, 10 Desember 2025 | 16:42 WIB
Stasiun Bumi (Gateway) Satria-1 Satelit Nusantara Tiga di Cikarang, Rabu (10/12/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]
Baca 10 detik
  • BAKTI Komdigi menyediakan 18 lokasi akses internet darurat Satria 1 di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
  • BAKTI Komdigi telah memulihkan 413 dari 602 lokasi terdampak banjir di Sumatra per tanggal 6 Desember 2025.
  • Proyek Satelit SATRIA-1 merupakan KPBU yang telah menghubungkan 30.017 titik layanan publik hingga 7 Desember 2025.

Suara.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital atau BAKTI Komdigi menyediakan 18 lokasi akses internet darurat berbasis satelit Satria 1.

Direktur Utama BAKTI Komdigi, Fadhilah Mathar menyatakan kalau akses internet darurat berbasis Satelit Republik Indonesia 1 itu tersebar di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

"Kami membangun untuk wilayah bencana itu sekitar 18 lokasi di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat," katanya saat konferensi pers di Stasiun Bumi (Gateway) Satria-1 Satelit Nusantara Tiga, di Cikarang, Rabu (10/12/2025).

(Kiri-kanan) Dirut BAKTI Komdigi Fadhilah Mathar, Plt Direktur Utama PT PII Andre Permana, dan Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga (PT SNT) Heru Dwikartono saat ditemui di Stasiun Bumi (Gateway) Satria-1 Satelit Nusantara Tiga di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (10/12/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]

Rincinya, akses internet darurat berbasis satelit Satria 1 ini tersebar mulai dari Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Sibolga, Tapanuli Tengah, Padang, Agam, dan Pesisir Selatan.
 
Perempuan yang akrab disapa Indah ini juga mengungkapkan kalau BAKTI Komdigi sudah memulihkan 413 akses internet dari total 602 lokasi di wilayah Sumatra yang terdampak banjir per 6 Desember 2025.

"Ada 602 yang terdampak tetapi sekarang sudah pulih sebanyak 413 lokasi," ungkapnya.

Diketahui SATRIA-1 merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang menyediakan satelit berkapasitas 150 Gbps untuk memperkuat konektivitas digital, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T), serta lokasi prioritas layanan publik yang beroperasi sejak tahun 2024. 

Dengan total investasi sekitar Rp 6,42 triliun dan skema Build–Operate–Transfer (BOT), proyek ini dilaksanakan oleh PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK), di mana sebagian wewenangnya didelegasikan kepada BAKTI Komdigi.

Hingga 7 Desember 2025, SATRIA-1 telah menghubungkan 30.017 titik layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk sekolah, puskesmas, fasilitas pemerintahan, dan titik pertahanan-keamanan dengan kecepatan internet hingga 10 Mbps per lokasi. 

Selain itu, Infrastruktur pendukung proyek SATRIA 1 dilengkapi dengan 11 gateway yang tersebar di Batam, Pontianak, Banjarmasin, Cikarang, Manado, Ambon, Kupang, Manokwari, Timika, Jayapura, dan Tarakan, yang berfungsi sebagai penghubung utama antara satelit dan jaringan  internet nasional.

Baca Juga: Bareskrim Temukan Alat Berat dan Lahan Ilegal: Kasus Pembalakan Liar di Sumut Naik Penyidikan

Load More