Suara.com - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 membuat sejumlah biro perjalanan wisata di Cina memutuskan hubungan kerja sama. Salah satunya adalah Cina Youth Travel Service, yang merupakan salah satu biro perjalanan wisata terbesar di Cina.
Biro perjalanan tersebut akan mengganti maskapai penerbangan yang membawa turis dari Cina ke Malaysia dengan maskapai penerbangan lain. Hal itu diungkapkan salah satu pegawai biro perjalanan kepada koran lokal di Cina.
“Berdasarkan fakta adanya sejumlah peristiwa yang melibatkan Malaysia Airlines, dan turis dari Cina juga khawatir dengan keselamatannya apabila menggunakan maskapai tersebut, kami harus menjalankan tanggung jawab kami untuk memberikan keamanan kepada penumpang,” kata biro perjalanan tersebut dalam keterangan tertulis.
Malaysia Airlines MH370 yang membawa 239 penumpang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Dua pertiga dari penumpang pesawat itu adalah warga negara Cina.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, perjalanan MH370 berakhir di Samudera Hindia. Cina merupakan salah satu negara yang paling banyak menyumbangkan turis ke Malaysia. Tahun lalu, ada 1,8 juta wisatawan dari Cina yang berkunjung ke Malaysia. Jumlah wisman dari Cina hanya kalah dari Singapura dan Indonesia.
“Sekarang yang menjadi perhatian wisatawan Cina adalah apakah mereka akan menggunakan Malaysia Airlines untuk bepergian ke Malaysia. Sekarang banyak calon wisatawan yang bersedia membayar lebih mahal asal tidak menggunakan jasa Malaysia Airlines,” kata salah satu manajer di biro perjalanan Cina. (CNA/AFP)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna