Suara.com - Pemerintah diminta menunda rencana kenaikan tarif dasar listrik untuk sektor industri mulai 1 Mei nanti. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Eddy Kuntadi mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik akan semakin memberatkan beban pengusaha.
Menurut dia, pengusaha memahami rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik merupakan upaya untuk mengurangi beban subsidi di Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara. Namun, Eddy menilai masih ada cara lain untuk mengurangi beban tersebut selain menaikkan tarif dasar listrik.
“Menaikkan tarif itu hanya salah satu cara. Masih ada cara lain misalnya mengurangi biaya ekonomi tinggi dalam masalah perizinan. Kami ini dari kalangan pengusaha merasa selalu dianggap sebagai beban oleh pemerintah. Mungkin pemerintah lupa bahwa pengusaha ini juga mempunyai peranan besar dalam menggerakkan roda perekonomian,” kata Eddy kepada suara.com melalui sambungan telepon, Rabu (23/4/2014)
Eddy menambahkan, naiknya tarif dasar listrik akan memberikan sejumlah dampak. Mulai dari kenaikan harga jual hingga kemungkinan perumahan karyawan. Menurut dia, komponen listrik berkontribusi 20 persen terhadap biaya keseluruhan.
Kadin Jakarta sebenarnya sudah pernah menyampaikan keberatan kepada pemerintah terkait rencana kenaikan tarif dasar listrik. Namun, pemerintah sepertinya tidak menggubris keberatan pengusaha.
Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No 9 Tahun 2014 yang mengatur kenaikan tarif listrik industri besar mulai 1 Mei 2014. Permen ESDM itu menyebutkan penyesuaian tarif tersebut telah mendapat persetujuan Komisi VII DPR saat rapat dengan Menteri ESDM pada 21 Januari 2014. Aturan tersebut ditandatangani Menteri ESDM Jero Wacik pada 1 April 2014.
Permen tersebut juga mengatur pemberlakukan penyesuaian tarif secara otomatis (adjustment) untuk empat golongan nonsubsidi yang berlaku per bulan mulai 1 Mei 2014. Kenaikan tarif industri besar dilakukan dalam empat kali yakni 1 Mei, 1 Juli, 1 September, dan 1 November 2014.
Berita Terkait
-
Harapan Pengusaha Kepada Menteri Keuangan Baru Purbaya Yudhi
-
Pesan Pengusaha ke Pemerintah Soal Aksi Massa Makin Panas: Lebih Peka!
-
Para Pengusaha Berkumpul Rumuskan Strategi Dongkrak Ekonomi Desa, Andalkan UMKM/
-
Saleh Husin Ikut Retret Kadin di Akmil Magelang Sambil Nostalgia 41 Tahun Lalu
-
Jelang Retreat, Seskab Teddy Ungkap Ada Arahan Khusus Prabowo ke Ratusan Pengusaha KADIN
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan