Suara.com - Keputusan Danske Bank, sebuah bank di Denmark, yang memberikan remunerasi berupa bonus hingga 200 persen dari gaji menuai protes. Sebuah lembaga pengawas keuangan di Denmark meminta perbankan untuk lebih mengedepankan keseimbangan sehingga tidak terjadi pemberian bonus yang terlalu berlebihan dan bisa menimbulkan risiko.
Lembaga Pengawas Keuangan (FSA) Denmark juga sudah memberikan peringatan kepada Danske Bank atas pemberian bonus 200 persen kepada karyawannya. Pemberian bonus yang dilakukan manajemen bank kepada karyawan sudah menjadi gunjingan di Denmark dan terus berada dalam pengawasan.
Tingginya bonus yang diterima karyawan bank memunculkan kesenjangan terhadap karyawan di industri lain. Sejak 2004 hingga 2008, pendapatan bankir di Denmark terus meningkat tajam dan diduga menjadi pemicu terjadinya krisis keuangan di negara itu.
“Remunerasi merupakan sesuatu yang penting. Tetapi kami meminta bank untuk mempertimbangkan siapa yang mereka bayar dan apa yang mereka dapat,” kata Julie Galbo, Deputi Direktur Lembaga Pengawas Keuangan.
Denmark sebenarnya sudah menetapkan batasan untuk bonus yang diterima karyawan perbankan sejak tahun lalu. Ini menyusul tindakan sejumlah eksekutif di perbankan yang memberikan bonus kepada dirinya sendiri dalam jumlah besar.
Juru bicara Danske Bank, Kenni Leth mengatakan, pemberian bonus itu dilakukan melalui rapat tahunan. Jumlah bonus yang diberikan bervariasi dan maksimal mencapai 200 persen. Namun, dia menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut tentang hal tersebut. (Bloomberg)
Berita Terkait
-
Green Jobs Sedang Naik Daun, Tapi Anak Muda Daerah Masih Kesulitan Akses Informasi
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
Surabaya Gelontorkan Rp42,7 Miliar Bonus untuk Atlet Porprov Jatim 2025
-
Ancam Kirim Kejaksaan & KPK, Prabowo Beri Waktu 4 Tahun ke Danantara untuk 'Bersihkan' BUMN
-
Buntut Peretasan Data Jutaan Pelanggan, CEO Maskapai Qantas Kehilangan Bonus Rp3,4 Miliar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025