Suara.com - PT Garuda Indonesia Tbk melalui anak usahanya, Citilink disebut-sebut berencana mengakuisisi atau mencaplok Tigerair Mandala, salah satunya untuk memperkuat jaringan regional maskapai itu.
"Benar, kami berminat masuk ke Tigerair, salah satunya untuk memperkuat pengembangan dan perkembangan ke depan Citilink," kata Dirut Citilink, M. Arif Wibowo saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa (29/8/2014).
Ia menyebutkan, pihaknya memang sudah melakukan penawaran ke Tigerair dan maskapai itu sudah memberikan jawaban ke Citilink.
"Kami akan pelajari secepatnya. Untuk itu, uji tuntas akan kami lakukan pekan ini," kata Arif dan bahkan, tambahnya, keduanya sudah menandatangani "non disclosure agreement".
Arif enggan merinci bagaimana model Citilink akan menggandeng Tigerair Mandala, apakah akuisisi atau mitra strategis biasa, termasuk berapa pendanaan yang disiapkan untuk itu.
"Belum bisa kami sebutkan. Yang jelas, kami harus tahu dulu barangnya melalui 'due diligence' (uji tuntas)," ucapnya.
Dia juga menegaskan, langkah untuk bermitra atau mengakuisisi Tigerair Mandala ini sudah didukung sepenuhnya oleh perusahaan induk, PT Garuda Indonesia Tbk.
"Intinya, segala upaya ini didukung oleh holding (induk) dengan catatan tidak merugikan Citilink," tuturnya.
Sementara itu, sumber Antara di Tigerair Mandala menyebutkan, ada peminat lain selain Citilink, yakni maskapai AirAsia atau Indonesia AirAsia.
Maskapai itu bahkan sudah melakukan uji tuntas terhadap kondisi Tigerair Mandala lebih awal dan juga sudah menandatangani non disclosure agreement sekitar sembilan hari lalu.
"Pertanyaannya, apa untungnya AirAsia atau Citilink ambil Mandala, padahal model operasionalnya sama? Yang menarik paling slot dan pilot," ujar sumber itu.
Sumber itu menambahkan, arus kas Tigerair Mandala dalam satu atau dua bulan terakhir negatif dan sebagai langkah efisiensi hanya mengoperasikan 4-5 pesawat dari kondisi sebelumnya, sembilan pesawat.
Mandala Airlines berdiri sejak 1969. Akibat kondisi keuangan yang terpuruk, maka 2006 maskapai ini menjual kepemilikannya kepada Cardig International (51 persen) dan Indigo Partners (49 persen).
Maskapai ini lalu mengalami persoalan internal dengan perusahaan penyewaan pesawat yakni gagal bayar (default) terkait pembayaran sewa pesawat. Mandala menghentikan operasionalnya pada Januari 2011. Saratoga Group dan Tiger Airways mengambil alih kepemilikan sehingga April 2012 dapat kembali beroperasi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T