Suara.com - Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) mengungkapkan, pangan lokal menjadi salah satu kunci mengurangi risiko gangguan perubahan iklim. Manager Advokasi dan Jaringan KRKP Said Abdullah mengatakan, sektor pertanian dan pangan merupakan salah satu sektor yang menerima dan merasakan dampak perubahan iklim. Dalam kurun beberapa tahun terakhir, pertanian di seluruh dunia mengalami gangguan dalam hal produksi. Hal ini terkait dengan perubahan musim dan serangan hama yang makin meningkat.
“Gangguan ini secara nyata telah menurunkan produksi pertanian global hingga 2 persen per tahunnya. Di Indonesia sendiri perubahan iklim telah menyebabkan terjadinya penurunan produksi dalam beberapa tahun terakhir hingga 25 persen. Penurunan produksi ini tentu saja akan berpengaruh pada ketersediaan pangan yang pada akhirnya menyebabkan munculnya kerawanan pangan,” ujar Said dalam siaran pers yang diterima suara.com, Senin (5/5/2014).
Kata dia, penurunan produksi akan bertentangan dengan permintaan yang terus meningkat. Rata-rata permintaan produk pangan meningkat 14 persen pertahunnya. Akibatnya jumlah anak balita yang mengalami kekurangan gizi diperkirakan akan meningkat hingga 25 juta pada tahun 2050.
Petani kecil produsen pangan merupakan kelompok rentan yang banyak menerima dampak perubahan iklim. Di Indonesia sekurangnya 26,13 juta rumah tangga merupakan petani yang tinggal dipedesaan dengan tingkat kesejahteraan sebagian besar berada digaris miskin.
Berita Terkait
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Perubahan Iklim dan Letusan Gunung Jadi Penyebab Punahnya Hobbit Flores
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Nasib Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam Cengkeraman Ekskavator
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK